Berita Denpasar
90 Calon PPK Kota Denpasar Pemilu 2024 Masuk Tahap Tes Tertulis, 4 Peserta Tidak Hadir
90 Calon PPK Kota Denpasar Pemilu 2024 Masuk Tahap Tes Tertulis, 4 Peserta Tidak Hadir
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - KPU Denpasar menggelar tes tertulis bagi calon PPK (Panitia Pengawas Kecamatan) Kota Denpasar Pemilu 2024 di ITB STIKOM Bali pada Selasa 6 Desember 2022.
Tampak para peserta hadir dengan mengenakan kemeja putih dan celana kain hitam.
Tes tertulis yang dimulai pukul 09.00 WITA tersebut diikuti oleh 90 peserta yang sebelumnya telah dinyatakan lolos tahap seleksi administrasi.
Ketua KPU Denpasar, I Wayan Arsa Jaya menuturkan, dari 90 peserta melaju ke tahap tes tetulis, sebanyak 4 orang disebut tak hadir.
4 orang tersebut tentunya secara otomatis mendapat konsekuensi dari KPU Denpasar.
“Dari 90 peserta yang dinyatakan lulus tes administrasi, ada beberapa yang tidak hadir (tes tertulis).”
“Dalam proses ini tentu akan menjadi bagian dari peserta yang kena konsekuensi,” ungkap Arsa Jaya saat ditemui Tribun Bali di ITB STIKOM Bali pada Selasa 6 Desember 2022.
Keempat peserta yang tidak hadir pada tes tertulis PPK Kota Denpasar Pemilu 2024 tersebut, sebanyak 1 orang mengundurkan diri, dan 3 orang tidak hadir tanpa konfirmasi.
Lebih lanjut, sistem tes tertulis perekrutan PPK Kota Denpasar kali ini menggunakan metode CAT (Computer Assisted Test) yang bekerja sama dengan ITB STIKOM Bali.
Pasalnya, KPU Denpasar menggunakan 5 ruangan dalam pelaksanaan tes tersebut yang diawasi oleh kelompok pengawas bentukan KPU Denpasar.
“Kemudian di dalam proses tes ini, kami membagi tiap ruangan untuk 18 peserta. Jadi kami menggunakan 5 ruangan yang masing-masing diawasi oleh tim pengawas yang dibentuk oleh KPU Denpasar,” ungkap Wayan Arsa Jaya.
Seluruh peserta diwajibkan menjawab 75 soal dalam waktu 90 menit.
75 soal tersebut, terbagi ke dalam 3 topik diantaranya pengetahuan kebangsaan sebanyak 20 soal, kompetensi dasar sebanyak 20 soal, dan pengetahuan kepemiluan sebanyak 35 soal.
Lebih lanjut, Arsa Jaya menjelaskan, pada tes tertulis dengan metode CAT (Computer Assisted Test) tersebut, pihaknya belum memperhatikan keterwakilan perempuan.
Hal itu dilakukan lantaran tes tertulis bersifat objektif.