Piala Dunia 2022 Qatar
Stefano Pioli Ungkap Alasan Khusus Jagokan Prancis Jadi Juara Piala Dunia 2022 Qatar
Pelatih AC Milan, Stefano Pioli mengaku jagokan Timnas Prancis untuk menjadi juara Piala Dunia 2022 Qatar. Namun ternyata ada alasan khusus dibaliknya
Jerman dikecam berbagai kalangan, terutama di Asia, karena telah mencampuradukkan politik, ideologi dengan sepak bola.
Awalnya bukan soal politik tetapi lebih kepada prinsip dan tradisi.
Jerman memaksakan tradisi di negaranya mengakui LGBT saat memasuki Qatar. Sesuatu yang sangat tabu dan dilarang di negara Muslim seperti Qatar.
Baca juga: Prediksi 16 Besar Piala Dunia 2022 Qatar, Maroko vs Spanyol, Ujian Berat La Furia Roja
Kampanye LGBT Jerman bahkan menjurus ke persoalan politik ideologi bangsa yang dipertontonkan oleh para anggota tim kesebelasan bahkan saat bertanding.
Sebelum bertanding melawan Jepang, Tim Jerman melakukan aksi tutup mulut di lapangan.
Bahkan Menteri Dalam Negeri Jerman menggunakan ban Pelangi simbol LGBT di lengannya saat berada di stadion.
Juga pemain Jerman terkesan mengejek pemain Jepang yang berpostur mini saat mereka berlari mengejar bola di lapangan.
Simpati terhadap Jerman, terutama fans asal Asia, pun pudar.
Sebuah insiden kecil terjadi di stadion saat Jerman tak lolos ke babak selanjutnya.
Sejumlah suporter Asia menyindir para suporter dengan aksi plester mulut.
Nama Mezut Ozll bekas Timnas Jerman di Piala Dunia 2018 trending di media sosial.
Baca juga: Usai Kandaskan Korea Selatan, Vinicius Umbar Ambisi Besar Brasil di Piala Dunia 2022 Qatar
Pasalnya, Jerman bungkam kala Mesut Ozil bersuara soal kemanusiaan, khususnya yang menyangkut nasib muslim Uighur.
Sebuah standar ganda yang diterapkan Jerman.
Jerman tampaknya harus belajar dari Inggris bagaimana soft politik dalam sepakbola.
Media terbesar asal Inggris BBC sejak awal memprotes Qatar dengan memboikot siaran langsung pembukaan Piala Dunia.