BBM Langka
BBM Solar Langka Sebabkan Pengangkutan Sampah di Buleleng, Bali Terlambat
Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar mengakibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng terlambat mengangkut sampah di TPS.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar mengakibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng terlambat mengangkut sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS).
Sampah yang harusnya sudah diangkut sejak dinihari, baru dapat dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 06.00 wita.
Kepala DLH Buleleng, Gede Melandrat ditemui Rabu (7 Desember 2022) mengatakan, selama ini truk pengangkut sampah milik pihaknya masih menggunakan solar sebagai bahan bakar.
Hal ini pun diperbolehkan oleh pemerintah pusat, sebagaimana diatur dalam Perpres Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak. Dimana, solar bisa digunakan oleh kendaraan pelayanan umum seperti mobil pengakur sampah, ambulans, mobil jenazah dan mobil pemadam kebakaran.
Namun dengan terjadinya kelangkan solar di Bali khususnya Buleleng, truk pengangkut sampah milik DLH pun juga harus ngantre berjam-jam di SPBU. Alhasil, sampah yang seharusnya diangkut pada dinihari, baru dapat dilakukan pada pagi hari.
Melandrat pun mengaku khawatir jika kelangkaan ini terus terjadi, sampah di TPS akan meluber dan menganggu aktivitas warga.
Untuk itu, selama kelangkaan solar ini terjadi, masyarakat pun diimbau untuk membuang sampah rumah tangganya masing-masing ke transfer depo terdekat. Serta memilah sampahnya masing-masing, sehingga yang dibuang oleh petugas ke TPA hanyalah sampah residu.
Baca juga: Pembelian BBM Solar Dibatasi, Sopir Truck Antre Berjam-jam Demi Solar di Klungkung, Bali
Untuk mengantisipasi kelangkaan solar terjadi dalam waktu lama, Melandrat juga menyebut telah membuat skema akan menggunakan BBM jenis dexlite sementara waktu. Skema ini akan disampaikan kepada Pj Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana agar tidak menyalahi aturan.
"Kami mohon permakluman apabila nanti terjadi penumpukan sampah di TPS. Ini disebabkan karena kurangnya suplai solar di SPBU. Syukur hari ini truk kami bisa dapat solar jam 06.00 wita, jadi keterlambatannya tidak terlalu lama. Kalau kelangkaan terjadi dalam waktu lama, skemanya adalah beralih ke dexlite namun ini harus ada aturan yang mengatur," tandasnya. (rtu)