Ledakan Bom di Bandung
Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar Bandung, Pengamat Terorisme Sebut Jenis Lone Wolf
Pelaku bom bunuh diri, yang melakukan aksinya di Polsek Astana Anyar, Bandung, dikatakan termasuk jenis lone wolf.
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Aksi bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, merupakan bentuk tanggung jawab semua pihak.
Seperti misalnya BNPT, yang memiliki kapasitas untuk mendeteksi serangan aksi terorisme yang kemudian diformulasikan dengan data dari intelijen.

Data yang didapat dari intelijen, dapat diolah guna menentukan strategi dan trend serangan aksi terorisme di kemudian hari.
“Jadi tidak bisa kemudian dikatakan Polri saja yang bertanggung jawab.
Katakanlah BNPT yang memiliki capacity, untuk membaca serangan yang terjadi atau merancang sebuah strategi ketika data Intelijen masuk, berarti ada perubahan pola serangan.
“Jadi kita sudah punya gambaran sebenarnya.
Apakah ada lone wolf dengan menggunakan bom bunuh diri atau gerakan yang berbeda,” jelas pengamat terorisme ini.
Bagus Surya menilai, terjadi perubahan pola serangan aksi terorisme.
Ia mengambil contoh aksi serangan aksi terorisme yang terjadi di Surabaya pada 2018 lalu, yang serangannya dilakukan oleh satu keluarga.
Namun, kini serangan aksi terorisme banyak menggunakan pola lone wolf.

Bahkan, Bagus Surya menganggap lone wolf berpotensi menjadi role model pola serangan aksi terorisme selanjutnya.
“Surabaya (Bom Surabaya 2018) itu dilakukan oleh satu keluarga.
Ketika ini lone wolf, ya berarti ada perubahan polanya.