Ledakan Bom di Bandung

Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar Bandung, Pengamat Terorisme Sebut Jenis Lone Wolf

Pelaku bom bunuh diri, yang melakukan aksinya di Polsek Astana Anyar, Bandung, dikatakan termasuk jenis lone wolf. 

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/agr/aww via Kompas.com
Aksi bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, merupakan bentuk tanggung jawab semua pihak. Seperti misalnya BNPT, yang memiliki kapasitas untuk mendeteksi serangan aksi terorisme yang kemudian diformulasikan dengan data dari intelijen. 

Ini memang sangat mungkin sekali ke depannya akan terjadi role model untuk melakukan serangan,” ujar Bagus Surya.

Berkaca dari serangan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Bagus Surya berpendapat, Polri disebut masih menjadi target serangan aksi terorisme.

Munculnya Polri sebagai target serangan aksi terorisme lantaran Polri dianggap musuh yang mengganggu ideologi kelompok aksi terorisme.

Polri diharapkan dapat menyadari bahwa serangan aksi terorisme juga diarahkan kepada institusinya.

Sehingga dapat menentukan strategi pencegahan.

“Yang bisa kita lihat dengan kejadian di Bandung ini, polisi masih menjadi target sasaran.

Polisi masih dianggap musuh bersama bagi kelompok teror maupun individu-individu yang memiliki kesamaan pikiran, kesamaan visi, terhadap musuh yang mereka anggap mengancam ideologinya.

Ini harus menjadi perhatian Polri sebenarnya.

Polri harus bisa melihat bahwa serangan, sekarang diarahkan ke mereka, dan bagaimana mereka kemudian melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak,” pungkas Bagus Surya, pengamat aksi terorisme sekaligus Dosen Program Studi Hubungan Internasional di Universitas Udayana. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved