Berita Bali
Pasca Tragedi Bom Bandung, Pelaku Pariwisata Bali Ketar-ketir Jelang Nataru
Usai tragedi Bom Bandung, pelaku pariwisata di Bali ketar-ketir. Apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Usai tragedi Bom Bandung, pelaku pariwisata di Bali ketar-ketir.
Pasalnya tragedi tersebut terjadi jelang Libur panjang Natal dan Tahun Baru di mana biasanya akan banyak wisatawan baik domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Bali.
Ketika dikonfirmasi, Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan ia berharap keamanan di Bali tetap terjaga.
Baca juga: Dukung Pemulihan Pariwisata Pasca Pandemi, Pemkot Denpasar Gelar Virtual Sales Mission
Terlebih tragedi bom sebelumnya juga pernah terjadi di Pulau Dewata pada Tahun 2002 lalu.
Dan justru kini pelaku pariwisata di Bali lebih takut imbas dari Bom Bandung jika dibandingkan dengan UU KUHP yang baru saja berlaku.
"Harapan kita justru ya kan ada bom Bandung itu ya, justru keamanannya saja. Mudah-mudahan kita lebih menjaga diri sedikit, lebih waspada, saya lebih takut itu sih sebenarnya jujur saja."
"Karena keamanan begitu orang terlena, lupa, orang tidak dicek lagi ke bar, restoran, itu yang saya lebih worry dibandingkan dengan KUHP," jelasnya pada, Kamis 8 Desember 2022.
Baca juga: Mahasiswa Pariwisata Unud Bali Nyanyikan Meili de Suo Luo He di Hadapan Istri Presiden China
Untuk persiapan jelang libur Nataru ini, Gus Agung mengatakan pelaku pariwisata sudah mempersiapkan perayaan-perayaan Natal, christmas dinner, dan sebagainya.
Ia juga melihat kini banyak hotel sudah full booking untuk dinner dan restoran-restoran sudah semakin banyak yang beriklan di media sosial.
Kemungkinan nantinya wisatawan yang datang ke Bali kebanyakan wisatawan domestik.
"Jadi yang kemungkinan akan lebih banyak datang itu kita prediksi domestik lah. Domestik lebih banyak karena melihat situasi dunia yang kurang gini juga."
Baca juga: Ikut Andil Dalam KTT G20, Sebanyak 40 Mahasiswa FK Pariwisata Unud Sambut Pemimpin Negara
"Orang Indonesia mau ke Eropa juga jadi pesan tiket mahal, agak tidak mengenakkan, dingin, mahal, dan lagi krisis juga karena keamanan lagi tidak terjamin di sana. Lebih baik travelling-nya di Tanah Air saja. Ini menguntungkan buat kita di Bali," imbuhnya.
Sementara untuk wisatawan mancanegara (wisman), Gus Agung melihat dari booking-an hotel sudah penuh terutama wisman yang berasal dari Eropa.
Untuk wisdom dikatakan Gus Agung memang sifatnya seasonal, jumlahnya akan terhitung setelah Libur Nataru.
Ia memprediksi paling tidak atau mudah-mudahan tercapai seperti dulu jumlahnya yakni 15-20 ribu perhari.
