serba serbi
Sasih Kanem, Manusia Diingatkan Untuk Bertobat dan Berdoa Bagi Kesehatan Semua Makhluk Hidup
Diramalkan, bila saat ini akan terjadi banyak tantangan seperti kejadian alam dan kesusahan dalam menjalankan kehidupan.
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dalam kepercayaan umat Hindu di Bali, sasih kanem yang saat ini berlangsung memiliki musimnya tersendiri.
Pada saat ini, dipercaya ada dalam naungan Bhatara Siwa dan waktu Sang Dewi Durga tengah beryoga.
Diramalkan, bila saat ini akan terjadi banyak tantangan seperti kejadian alam dan kesusahan dalam menjalankan kehidupan.
Dan dikenyataannya, manusia kini dilanda ketakutan akan bencana alam seperti gempa bumi yang terjadi di Bali.
Baca juga: Nangluk Merana Sasih Kanem Tahun 2021 untuk Bali dan Dunia, Sudiana: Semoga Covid-19 Segera Berakhir
Baca juga: POPULER: Gempa Sasih Karo dan Maknanya, Mantan Bupati Tabanan Jalani Sidang Vonis Dugaan Suap

Musim pancaroba juga menjadi salah satu faktor perkembangbiakan vektor sumber penyakit, seperti nyamuk dan lalat.
Oleh karena itu, Drs. Ida Bagus Suatama, M.Si, menyarankan agar manusia bertobat dan memohon pengampunan-Nya.
Bagi umat Hindu di Bali sendiri, perlu untuk melaksanakan upacara keagamaan untuk melakukan permohonan tersebut.
"Sasih kanem di Bulan Desember ini kita perlu melaksanakan upacara merana ke segara.
Memohon kepada Dewa Baruna agar kesehatan manusia, binatang, dan juga tumbuhan tetap terjaga," kata Ida Bagus Suatama.

Drs. Suatama menyayangkan banyak manusia yang hingga kini tega merusaki alam beserta isinya.
Banyak hutan digunduli, bengang atau ruang terbuka hijau, di kota sebagai resapan air banyak beralih fungsi.
Namun, Dekan Fakultas Kesehatan UNHI ini, bersyukur Pemerintah Provinsi Bali melalui gubernurnya telah merespon cepat untuk menanggulangi hal ini.
"Maka sesuai dengan kebijakan bapak Gubernur Bali, kita harus melakukan reboisasi massal atau penghijauan kembali.
Danu Kerti yang menjadi tema PKB sebelumnya harus ditindaklanjuti secara nyata dan bukan teoritis belaka," tegasnya.