Maestro Drama Gong Meninggal
Pelebon Anak Agung Gde Raka Payadnya Berjalan Lancar, Gung Raja Wakili Keluarga Ungkap Terima Kasih
Pelebon Maestro Drama Gong Anak Agung Gde Raka Payadnya telah terlaksana dengan lancar, Gung Raja wakili keluarga ungkap terima kasih.
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pelaksanaan puncak upacara Palebonan maestro seni Drama Gong, Anak Agung Gde Raka Payadnya akhirnya selesai.
Upacara ini dilaksanakan pada Sabtu, 17 Desember 2022 sejak pagi hari dengan berbagai rangkaian upacara.
Terlihat beberapa aparat baik dari kepolisian, TNI, dan juga pecalang turun untuk mengamankan lokasi.
Termasuk juga pihak PLN yang melakukan pengamanan jaringan listrik mengingat bade dan lembu yang cukup tinggi.
Setelah seluruh upacara selesai dan pengamanan sudah disiapkan, upacara pun dilanjutkan dengan pengantaran menuju Setra Abianbase.
Nampak para warga sekitar yang antusias melihat proses kepergian sang maestro ini di sepanjang jalan menuju Setra.
Pengantaran almarhum yang diiringi dengan alunan musik gong disambut sorak-sorai seluruh warga dengan meriah.
Tidak hanya itu, pengantaran juga dimeriahkan dengan hadirnya para seniman drama gong lawas yang mengenakan kostumnya masing-masing.
Setibanya di setra, almarhum kemudian disambut dengan Tari Baris yang merupakan tari sakral.
Baca juga: Sosok Anak Agung Gde Raka Payadnya di Mata Prof. Dibia, Beri Harapan Kebangkitan Seni Drama Gong
Hingga akhirnya, almarhum dimasukkan ke dalam lembu cemeng untuk di-aben-kan.
Lembu Cemeng ini merupakan pemberian penggemarnya, Cokorda Ngurah Suyadnya alias Cok Wah dari Puri Langon Ubud.
Ditemui sesuisai Anak Agung Gede Rajantara alias Gung Raja selaku menantu almarhum menuturkan acara telah berjalan dengan lancar.
Ia menghaturkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya sehingga acara dapar berjalan dengan lancar.
Kelancaran acara juga didapat dari dukungan semeton, krama desa dan banjar, masyarakat, serta seluruh pihak yang telah berpartisipasi.
Atas kelancaran tersebut, Gung Raja mewakili keluarga besarnya mengucapkan terima kasih sekaligus memohon maaf kepada seluruh pihak.
“Terima kasih atas seluruh pihak atas dukungannya dalam kelancaran Palebon mertua saya dan penglisir Puri Abianbase ini."
"Kami juga memohon maaf apabila ada sesuatu hal yang membuat terganggu,” ucap Gung Raja.
Seluruh rangkaian memiliki keseruannya tersendiri, namun Ketua Baga Wewangun mengatakan puncak keseruan terjadi saat pengangkatan bade.
Baca juga: Mendiang Anak Agung Gde Raka Payadnya, Maestro Drama Gong di Mata Seniman Gianyar
Setelah ini, acara akan lanjutkan dengan ngayut ke segara, mapagat, dan ngetelunin pada hari ketiga pasca Palebonan.
Dengan kepergian sang mertua, Gung Raja berharap semua keluarganya tetap dalam keadaan baik sesuai dengan harapan dan pesan pesan almarhum.
Terkait dengan penerusnya, Gung Raja menuturkan sementara ini memang belum ada yang bisa mencapai kehebatan seperti almarhum.
Namun ia yakin, akan ada penerus sang maestro yang terus dibimbing dan dibina.
Meneruskan pesan dari sang pencetus drama gong, Gung Raja berharap kepada masyarakat Bali agar terus melestarikan budaya.
Utamanya adalah kesenian karena hidupnya Bali bergantung pada kesenian yang membuat pariwisata bangkit seperti saat ini. (yun)