Berita Bali

Pintu Masuk Bali Diperketat, Menko PMK: Tak Ada Pembatasan Natal dan Tahun Baru

Natal dan Tahun Baru 2023, Pelabuhan Gilimanuk bakal diperketat, operasi lilin paling lambat bakal dimulai pada 23 Desember 2022

Coco
Cegah aksi terorisme - Suasana saat petugas melakukan pengetatan pengamanan di pintu masuk Makopolres Jembrana dan di Pelabuhan Gilimanuk, Rabu 6 Desember 2022 - Pintu Masuk Bali Diperketat, Menko PMK: Tak Ada Pembatasan Natal dan Tahun Baru 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA – Selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2023, pengamanan Pelabuhan Gilimanuk yang menjadi pintu masuk Bali bakal diperketat.

Pengamanan dipertebal dan dibantu dari unsur Dinas Perhubungan dan Satpol PP.

Selain itu, polisi juga telah menyiapkan skenario rekayasa lalulintas untuk mengantisipasi situasi padat kendaraan.

Polisi telah menyiapkan dua strategi atau scenario, yakni skenario lalulintas saat landai atau normal dan skenario lalulintas saat padat. Dan khusus untuk perayaan Natal dan malam Tahun Baru, seluruh personel Polri serta TNI bakal siaga dan juga melakukan patroli skala besar.

"Jadi ada dua skenario yang sudah disiapkan. Skenario normal, mereka yang masuk Bali melewati terminal (biasa). Untuk skenario padat masuk atau dialihkan jalur Water Bee dan keluar dari Anjungan Betutu Gilimanuk," ungkap Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana, Jumat 16 Desember 2022.

Baca juga: CEGAH Aksi Terorisme! Pintu Masuk Mako Polres Jembrana dan Pelabuhan Gilimanuk Diperketat!

Untuk arus balik, kata dia, atau setelah tahun baru, pihaknya fokus melakukan rekayasa lalulintas untuk yang keluar Bali. Kantong parkir akan tetap disiapkan di Terminal Cargo, namun tidak seperti pada arus mudik Lebaran. Hanya bersifat persinggahan saja. "Untuk mengurai agar tidak berhenti di jalan saja," tegasnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, tidak ada pembatasan perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, baik dari sisi kegiatan ibadah maupun perayaan.

"Untuk tahun ini, sudah tidak ada pembatasan," kata Muhadjir seusia rapat koordinasi lintas sektor persiapan pengamanan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Mabes Polri, Jakarta, Jumat.

Meskipun tidak ada pembatasan, lanjut Muhadjir, masyarakat tetap wajib mematuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan Pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19.

"Tapi, ketentuan-ketentuan masih berlaku, termasuk juga di dalamnya penyelenggaraan ibadah; tetapi pada prinsipnya, untuk tahun ini, perayaan Natal dan Tahun Baru sudah dibolehkan," tambahnya.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memastikan seluruh jajaran Polri bersama TNI akan terus waspada dalam melakukan pengamanan.

Polri juga akan melibatkan masyarakat dan organisasi kemasyarakatan (ormas) dan organisasi kepemudaan untuk ikut berperan dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru.

"Kami sudah sepakat, selain dari TNI, Polri, ada unsur masyarakat, ormas, teman-teman Banser, Ansor, akan ikut; sehingga penyelenggaraan ini bisa berjalan dengan baik," kata Sigit. Selain itu, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri juga terus waspada, sehingga rangkaian kegiatan perayaan Natal dan Tahun Baru berjalan dengan baik.

Kapolri mengatakan, setidaknya 166 ribu personel Polri bakal diterjunkan untuk pengamanan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Nantinya, ribuan personel itu bakal bergerak dalam Operasi Lilin.

"Saya kira secara menyeluruh 166 ribu orang yang nanti akan diturunkan untuk melaksanakan kegiatan pengamanan di kepolisian disebut dengan operasi lilin," kata Sigit.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved