Berita Jembrana
Kecelakaan Maut Pikap di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk Sebabkan 2 Orang Meninggal Dunia!
Dua dari delapan orang korban, kecelakaan maut pikap yang terjun ke sawah dinyatakan telah meninggal dunia. Kejadian di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Dua dari delapan orang korban, kecelakaan maut pikap yang terjun ke sawah dinyatakan telah meninggal dunia.
Mereka adalah I Gede Arsana (47) dan I Putu Arta Sedana (27).
Dua korban ini, dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu 17 Desember 2022 dini hari.
Setelah sempat mengalami masa kritis, pasca kecelakaan maut dan mendapat perawatan intensif di ICU RSU Negara, Bali.
Baca juga: Pikap Terjun ke Sawah, Dua Korban Lakalantas di Jembrana Dilarikan ke RSUP Prof. Ngoerah
Baca juga: Kecelakaan di Tegalalang Gianyar Bali, Mobil Pikap Rem Blong Masuk Jurang, Begini Kondisinya!

Menurut informasi yang diperoleh, dua korban tersebut meninggal dunia di waktu yang berbeda.
Korban I Gede Arsana meninggal dunia sekitar pukul 03.40 WITA.
Dan disusul korban lainnya I Putu Arta Sedana, yang meninggal dua jam setelahnya atau sekitar pukul 05.40 WITA.
"Ya ada dua korban meninggal dunia akibat kecelakaan pikap terjun ke sawah tersebut," kata Kasat Lantas Polres Jembrana, AKP Aan Saputra saat dikonfirmasi, Minggu 18 Desember 2022.
Dia menerangkan, meskipun menelan korban jiwa kasus ini tidak dilanjutkan.
Mengingat pihak keluarga menyatakan telah ada kesepakatan damai.

"Intinya pihak keluarga sepakat damai.
Sehingga secara administrasi kita RJ (restorative justice) alias damai," ungkapnya.
Disingung mengenai masih adanya mobil pikap yang mengangkut orang, AKP Aan menegaskan pihaknya selalu melakukan upaya pencegahan dengan edukasi, sosialisasi, kepada seluruh pengendara.
Namun, fakta di lapangan masih terjadi sopir yang membandel, alias tak menghiraukan larangan aturan tersebut.
"Kami harap para sopir untuk tidak meniru kejadian tersebut.
Mengingat, upaya sosialisasi edukasi dengan imbauan sudah sering dilakukan bahwa pikap mengangkut orang tersebut membahayakan," tandasnya.

Terpisah, Direktur RSU Negara, dr Ni Putu Eka Indrawati, mengungkapkan dua korban kecelakaan maut pikap terjun ke sawah tersebut, meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan insentif di ICU RSU Negara.
Sejatinya, kedua korban tersebut hendak dirujuk ke RSUP Prof. Ngoerah atau RSUP Sanglah.
"Kedua korban sudah dibawa ke rumah duka masing-masing.
Mereka sebelumnya menderita cedera kepala berat (CKB)," tandasnya.
Untuk diketahui, satu unit pikap mengalami out of control (OC) hingga terjun ke sawah di pinggir Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Jumat 16 Desember 2022.
Mobil pikap warna putih tersebut, ternyata mengalami kecelakaan maut saat mengangkut pekerja proyek.
Sedikitnya, ada sekitar 8 orang warga yang menjadi korban kecelakaan maut itu, dan 2 diantaranya meninggal dunia.
Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut terjadi sekitat pukul 08.00 WITA.
Mobil bernomor polisi DK 8067 WT itu sebelumnya mengangkut sejumlah orang.
Dan informasi dari rumah sakit, korban kecelakaan lalu lintas tersebut sebagian mengalami luka berat, luka sedang, dan luka ringan.

Seorang penumpang menuturkan, dirinya tak tahu persis kronologi kecelakaan lalu lintas ini.
Ia hanya mengingat bahwa dirinya sudah terjatuh dan berada di pinggir jalan.
"Saya tidak tau pasti, tiba-tiba sudah di bawah di pinggir jalan," tutur seorang warga yang enggan disebutkan namanya itu.
Sementara itu, sopir pikap bernama Putu Murdiasa (37) menuturkan, dirinya bersama warga lainnya itu hendak berangkat menuju Kecamatan Melaya, untuk mengerjakan proyek saluran irigasi.
sebelum kejadian tersebut mobil pikap warna putih yang ia kemudian melanju dari arah timur menuju barat.
Setibanya di lokasi yang kondisi jalannya masih basah usai hujan, tiba-tiba saja pikap justru oleng ke kanan hingga menabrak pohon perindang.
Setelah itu, pikap terjun ke sawah.
"Mau ke wilayah Melaya garap saluran irigasi.
Tadi jumlahnya sekitar 9 orang sama saya," kata pria yang berasal dari Pangkung Gayung, Kelurahan Baler Bale Agung tersebut.
Murdiasa menyebutkan, sebagian besar pekerja proyek yang diangkutnya tersebut berasal dari Pangkung Gayung, Kelurahan Baler Bale Agung, dan Pancar Dawa, Kelurahan Pendem.
"Tadi sudah dibantu, para kaorban sudah dilarikan ke rumah sakit," tandasnya. (*)