Berita Denpasar
Desa Adat di Denpasar Menolak Adanya Kembang Api Saat Malam Tahun Baru
Pelaksanaan malam pergantian tahun atau malam tahun baru identik dengan kembang api. Namun desa adat di Denpasar menolak.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pelaksanaan malam pergantian tahun atau malam tahun baru identik dengan kembang api.
Akan tetapi, untuk di Kota Denpasar, desa adat menolak adanya kembang api tersebut saat malam tahun baru 2023.
Hal ini diungkapkan oleh Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara pada Selasa, 20 Desember 2022.
Baca juga: Denpasar Festival ke-15 Tahun 2022 Siap Digelar, Akan Sajikan Beragam Kreatifitas
Jaya Negara mengatakan, penolakan tersebut merupakan hasil rapat dengan desa adat.
“Kemarin kami sudah rapat dengan desa adat. Desa adat menolak adanya kembang api,” kata Jaya Negara.
Dengan adanya penolakan kembang api tersebut, Jaya Negara akan melaksanakan koordinasi dengan Forkompinda.
Baca juga: SOSOK I Made Suwendha, Wafat Di Usia 80 Tahun, Wali Kota Denpasar Pertama, Eks Kepala Bapeda Badung
“Kami akan koordinasi dengan jajaran Forkompinda, terkait desa adat menolak melegalkan pelaksanaan kembang api tersebut,” katanya.
Sementara itu, terkait dengan pelaksanaan malam tahun baru, Pemkot Denpasar hanya akan melaksanakan event budaya.
Dimana event budaya tersebut berupa kegiatan melepas matahari tahun 2022.
Acara ini akan melibatkan beberapa seniman dan budayawan Kota Denpasar.
Baca juga: Sebelum Berpulang, Wali Kota Denpasar Pertama I Made Suwendha Sempat Sesak Napas
“Tidak hanya seniman Bali, tapi kami libatkan dari Ikawangi, Minang Sayo, tari piring dan lainnya,” katanya.
Sementara terkait dengan pengamanan tahun baru, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pecalang di desa adat.
Selain itu juga melibatkan petugas seperti Satpol PP.
Sementara itu, terkait dengan libur Natal tahun 2022 dan tahun baru 2023 diharapkan liburan ini memberikan angin segar bagi pariwisata khususnya di Denpasar Bali.
Baca juga: Tahun Baru di Bali, Libur Nataru Sejumlah Hotel Kawasan The Nusa Dua Tawarkan Berbagai Promo Menarik
Dinas Pariwisata Kota Denpasar bahkan berharap agar tingkat hunian hotel bisa naik 80 hingga 90 persen.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani.
Pihaknya optimistis jika angka tersebut bisa dicapai mengingat saat ini sudah tak ada pembatasan lagi seperti tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19.
“Kami kira untuk libur Natal dan Tahun Baru 2023 akan terjadi peningkatan, apalagi pintu pariwisata sudah dibuka lebar dan persyaratan sudah longgar,” katanya.
Selain adanya pelonggaran pembatasan, pihaknya juga sudah melakukan penataan di kawasan Pantai Sanur.
Sehingga hal tersebut akan bisa meningkatkan daya tarik wisatawan ke Denpasar.
Selain itu, pihaknya juga tetap melakukan promosi dan yang terpenting dengan adanya G20 yang sukses dilaksanakan di Bali, pihaknya yakin akan bisa meningkatkan kunjungan.
Dezire mengatakan saat ini sudah ada beberapa wisatawan yang mulai memesan hotel untuk liburan ini.
Akan tetapi pihaknya belum memastikan berapa jumlah kamar yang dipesan.
“Untuk sekarang sudah ada yang memesan. Pastinya belum tahu, tapi nanti tanggal 20-an biasanya wisatawan sudah mulai datang,” imbuh Dezire.
Sementara itu, untuk persiapan dari pihak hotel menyambut kedatangan wisatawan menurut Dezire sudah dilakukan dengan menawarkan paket Natal dan tahun baru.
“Seperti biasa setiap akhir tahun mereka selalu menawarkan paket Natal dan tahun baru. Sudah banyak yang menawarkan paket tersebut,” katanya.
Untuk saat ini, Dezire mengatakan sudah terjadi peningkatan tingkat hunian hotel sebesar 50 – 60 persen dibandingkan dengan saat pandemi Covid-19 sedang mewabah. (*)
Berita lainnya di Berita Denpasar