Denpasar Festival 2022
Pembukaan Denfest 2022 Tampilkan Garapan Suasana Jadul, Pemkot Berusaha Hilangkan Kesan Pasar Malam
Pembukaan Denfest 2022 tampilkan garapan suasana jadul, Pemkot berusaha hilangkan kesan pasar malam.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Pelaksanaan Denpasar Festival (Denfest) tahun 2022 dimulai pada Rabu, 21 Desember 2022.
Pada pelaksanaan kali ini, Pemkot Denpasar berupaya untuk menghilangkan kesan pasar malam pada pelaksanaan Denfest ini.
Denfest ke-15 ini mengangkat tema Teja Rasmi atau cahaya keindahan.
Pembukaan dilaksanakan di kawasan Catur Muka Denpasar.
Dalam pembukaan Denfest sempat turun hujan yang membuat penonton dan undangan buyar.
Setelah beberapa saat kemudian, hujan pun berhenti dan acara dilanjutkan.
Inagurasi pembukaan Denfest menampilkan Sanggar Palawara Musik Company.
Garapan yang memadukan alat musik band, gamelan tradisional seperti jegog, barungan kendang, ceng-ceng, perkusi dan alat musik lainnya.
I Wayan Ary Wijaya sebagai konseptor dan penata musik mengungkapkan, pembuatan komposisi ini tidak terlalu rumit, namun kesan dan suasananya diajak ke tempo dulu.
Baca juga: Ini Skema Pengalihan Arus Lalulintas dan Lokasi Parkir Denpasar Festival 2022
“Saya menggarap musik itu sebagai alat komunikasi, ilustrasi, sehingga tak terlalu sulit. Musik disini sebagai sebuah ajang teatrikal, sehingga menonjolkan warna sounding dari instrumen, bukan dari teknik permainannya,” kata Ary Palawara.
Ary Palawara mengatakan, garapan ini mengeksplorasi ide Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara yang menjadikan perhelatan Denfest ke-15 ini bernuansa nostalgia.
Karena itu, garapan ini tak murni menyajikan alat musik gamelan, band serta alat musik lain, tetapi dipadu dengan video bumper yang akan menggambarkan suasana ke masa lalu, untuk bernostalgia.
Dalam video bumper tersebut, Wali Kota menggandeng beberapa seniman bondres, komedian lokal naik bemo berkeliling Kota Denpasar menyapa masyarakat.
Ary menuturkan garapannya dibagi dalam beberapa babak yakni suasana pagi (surya sewana) kemudian babak yang menceritakan tentang rakyat yaitu aktivitas masyarakat di Pasar Badung.
Babak berikutnya Teja Rasmi atau cahaya keindahan, lantas menampilkan gambaran arca serta relief menghadirkan para penari.
Kemudian babak selanjutnya menyajikan paduan garapan Ardi Merdangga yang diakhiri dengan nyanyian Denpasar Festival.
Dalam garapan ini, ia melibatkan beberapa grup dan sekaa kesenian, seperti Stikom Bali untuk gamelan Adi Merdangga, Sanggar Palawara, dan Kadapat.
Sehingga dalam garapan ini akan terlibat sekitar 90 orang seniman tari, tabuh dan musisi.
Karena ini bukan garapan komposisi, maka ia membuat musik sebagai alat komunikasi, ilustrasi, sehingga tak terlalu sulit.
“Musik disini, tidak akan berdiri sendiri, tetapi sebagai sebuah ajang teatrikal bermusik berekspresi, ada banyak warna, sehingga menonjolkan warna sounding dari instrumen, bukan dari teknik permainannya,” ujarnya.
Baca juga: Pembukaan Denpasar Festival 2022 di Kawasan Catur Muka Diguyur Hujan, Undangan Lari Berhamburan
Sementara itu, penari yang dilibatkan total semuanya sekitar 28 penari, terdiri dari 16 wanita dan 12 laki-laki, mereka adalah anak-anak Stikom Bali.
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengungkapkan, tahun ini pihaknya berusaha menghilangkan kesan pasar malam saat Denfest.
“Sehingga kami benar-benar melakukan kurasi terhadap stan, penampilan, dan banyak menghadirkan hal-hal yang bersifat kreatif,” kata Arya Wibawa.
Ada berbagai mata acara yang dikemas dalam perhelatan ini, di antaranya inaugurasi pembukaan dan penutupan, pementasan seni klasik hingga kontemporer, pemanggungan musik dari berbagai genre, gelaran fesyen, kuliner khas dan unggulan, teater, podcast/talk show, indie movie, street carnival, workshop, dan lainnya.
Ragam acara tersebut menggandeng para seniman, sineas kreatif, musisi anyar maupun legendaris, sosok inspiratif yang hadir dalam berbagai sesi lokakarya, dan puluhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari berbagai subsektor ekonomi kreatif.
Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan Denfest kali ini melibatkan 161 UMKM, 1049 seniman, dan 622 musisi.
“Untuk UMKM yang mendaftar kami kurasi dari 700-an, sesuai persyaratan 300 pendaftar dan terkurasi menjadi 161 UMKM,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani mengatakan, untuk perhelatan Denfest ini menggunakan dana dari APBD.
“Untuk dana menggunakan dana APBD tahun 2022 dengan besaran Rp 3.69 miliar yang terdiri atas dana untuk promosi, seni pertunjukan, pembuatan stan, serta genset,” katanya.
Secara rinci titik zonasi pemanggungan dan pertunjukkan tersebar di Catur Muka, Wantilan Inna Heritage Bali Hotel, Panggung Gajah Mada, Pelataran Pasar Badung, dan Lapangan Puputan Badung. (*)
