Natal dan Tahun Baru

Lonjakan Wisatawan Masuk Bali, Satpol PP Bali Bentuk Tim Terpadu Kamtibmas Nataru

Lonjakan Wisatawan Masuk Bali, Satpol PP Bali Bentuk Tim Terpadu Kamtibmas Nataru

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Kasatpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi. 

TRIBUN BALI.COM, DENPASAR - Memasuki libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara telah mulai ramai berdatangan ke Bali. Ditambah dengan kedatangan wisatawan domestik karena libur sekolah. 

Melonjaknya kunjungan wisatawan tentunya menjadi harapan yang ditunggu-tunggu oleh para pelaku wisata. Mengingat, Bali yang mengandalkan sektor perekonomian dari pariwisata ini, sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Kasatpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi mengungkapkan, keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi hal wajib yang disajikan oleh seluruh masyarakat untuk menciptakan Bali sebagai destinasi wisata dunia. Khusus untuk Nataru, pihaknya akan segera membentuk tim terpadu bersinergi dengan TNI, Polri, dan pam swakarsa lain untuk menjaga pintu-pintu masuk Bali. 

"Kami juga akan melakukan patroli dengan memberdayakan keamanan Sipanduberadat. Kami akan terus memantau perkembangan objek-objek wisata yang berpotensi terjadinya gangguan ketertiban dan keamanan," jelasnya pada, Jumat 23 Desember 2022. 

Dia menegaskan, pemantauan akan kondisi keamanan dan ketertiban ini untuk mencegah dan jangan sampai terjadi kegaduhan dan menimbulkan efek negatif terhadap citra pariwisata Bali. 

"Kadang kala aturan itu ada tetapi salah diartikan, sehingga dapat menimbulkan akibat  yang tidak kita inginkan. Inilah kami akan melakukan patroli," tambahnya.

Khusus di pintu masuk Bali, yakni di Pelabuhan Gilimanuk, Padangbai, dan pelabuhan tradisional lainnya, jelas dia,  juga akan diawasi dengan ketat, dan melibatkan kabupaten/kota. 

"Kami juga akan melakukan sidak penduduk pendatang (duktang) dengan menyasar kantong-kantong penduduk non permanen, dan termasuk melakukan patroli ke tempat-tempat ibadah," imbuhnya. 

Dia menambahkan, pendataan penduduk non permanen merupakan upaya dalam menekan adanya gangguan ketertiban di masyarakat.

"Bagaimana pun juga, lonjakan kunjungan wisatawan, juga memicu banyaknya warga yang datang ke Bali untuk mencari pekerjaan. Inilah yang perlu didata agar tertib administrasi," tutupnya. (*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved