Natal dan Tahun Baru
Perayaan Natal 2022, Pandemi COVID-19 Reda, Gereja Katedral Denpasar, Bali Hapus Batasan-Batasan
Perayaan Natal 2022 pasca pandemi COVID-19 reda di Gereja Katedral Denpasar, Bali hapus batasan-batasan.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Umat Katolik merayakan Misa Malam Natal di Gereja Katedral Denpasar, Bali, pada Sabtu 24 Desember 2022.
Berbeda dengan tahun lalu yang masih dalam pembatasan ketat karena pandemi COVID-19 masih merebak, kali ini pembatasan-pembatasan itu dihapus.
Tahun sebelumnya saat pandemi COVID-19 merebak Gereja Katedral Denpasar menerapkan sistem tanda masuk dalam perayaan Misa Perayaan Natal 2021.
Hal ini dimaksudkan untuk mengurai penumpukan jumlah umat di tengah pembatasan kapasitas yang hanya menampung 500 orang dengan konsep jaga jarak.
Namun dalam perayaan Natal kali ini penerapan jaga jarak saat ini sudah dihilangkan, satu bangku panjang yang sebelumnya hanya diisi 4-5 umat, kini bisa diisi 8 umat.
Kemudian tidak ada lagi, batasan-batasan seperti anak dibawah 6 tahun dan lansia, kini seluruh umat yang dalam kondisi sehat bisa datang ke gereja merayakan Ibadah Hari Raya Natal.
Sistem tanda masuk khusus juga tidak lagi diberlakukan.
Ribuan bangku dengan tenda juga telah disediakan pihak gereja untuk mengantisipasi umat yang datang membludak.
Selain itu, saat masuk umat hanya diperiksa barang bawaan dengan detector dari pihak kepolisian, tanpa ada lagi scan peduli lindungi.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Penuh Makna Selamat Hari Natal 2022, Cocok Jadi Caption di Sosmed!
Praktis umat hanya perlu memakai hand sanitizer yang telah disiapkan pihak gereja dan yang hal yang masih wajib adalah memakai masker.
"Situasi pandemi sudah membaik, jadi ada beberapa hal yang kami rubah, menuju ke normal," kata Panitia Pengurus Hari Raya Natal Paroki Gereja Katedral Denpasar yang sebelumnya Ketua Satgas COVID-19 Gereja Katedral Denpasar, Vitalis Alexander saat dijumpai Tribun Bali
"Tidak ada pembatasan lagi untuk tempat duduk, yang dulunya 4 atau 5 sekarang bisa 7 atau 8, kami juga mendirikan tenda tenda di halaman gereja, jadi bisa menampung lebih banyak umat, namun protokol kesehatan seperti masker wajib tetap dipakai, walaupun sudah tidak ada scan, intinya kami mengimbau prokes tetap dijaga," jelasnya.
Sementara itu, untuk misa malam Natal atau Vigili Natal, Gereja Katedral Denpasar menggelar sebanyak 5 kali misa dari pukul 07.00, 10.00, 14.00, 17.00 dan 20.30 WITA.
Sedangkan saat perayaan Hari Natal 25 Desember ibadah Misa juga diselenggarakan sebanyak 5 kali, yakni pukul 06.00, 09.00, 12.00, 15.00, 18.00 WITA.
Pada misa Ibadah Natal sore ini, Misa dipimpin oleh Romo Herman Yoseph Babey yang mengajak umat untuk menaknai Hari Raya Natal tidak hanya dari sisi liturgi saja melainkan perubahan dalam hidup yang lebih baik lagi.
"Perayaan Natal jangan hanya dimaknai secara liturgis saja, tapi perubahan dalam hidup," kata Romo Babey dalam homilinya. (*)