Breaking News! Pelaku Pembunuhan Perempuan Asal Batam Berhasil Dibekuk Polisi, Simak Beritanya!

TRIBUN-BALI.COM - Breaking News!

Akhirnya pelaku pembunuhan perempuan, asal Batam berinisial AS berhasil ditangkap polisi.

Setelah melakukan penyelidikan, melalui beberapa saksi hingga pemeriksaan CCTV di kos-kosan, korban yang beralamat di Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, berhasil ditangkap.

Ketika dikonfirmasi Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Made Teja Dwi Permana, membenarkan hal tersebut.

Baca juga: SOSOK Perempuan Korban Pembunuhan di Kamar Kos di Denpasar: Dikenal Ramah dan Berasal dari Batam

Baca juga: Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Perempuan Ditemukan Tewas di Kamar Kos Denpasar saat Malam Tahun Baru

“Benar, sudah ditangkap,” tegasnya. 

Dikatakan pula bahwa saat ini, pelaku pun telah diinterogasi lebih lanjut.

Namun saat ditanya mengenai identitas pelaku, kapolsek enggan menjawab.

“Untuk keterangan resminya, nanti akan dirilis langsung oleh Kapolresta Denpasar,” sebutnya.

Menurut keterangan dari sumber yang tak ingin disebutkan namanya, pelaku berhasil ditangkap di sebuah kos-kosan di Jalan Semar Gede.

“Pelaku tadi diamankan petugas, di kos-kosan paling ujung di Jalan Semar Gede, Denpasar Barat,” ungkapnya. 

Kasus pembunuhan seorang perempuan, di sebuah kamar kos Jalan Tukad Batanghari, Panjer , Denpasar Selatan, hingga kini masih diselidiki kepolisian.

Pasalnya wanita yang diketahui berasal dari Batam tersebut, ditemukan tewas dengan terikat kabel rol di lehernya, pada Sabtu, 31 Desember 2022 pukul 19.30 WITA.

Tak hanya itu, mirisnya korban berinisial AS (26) tersebut juga ditemukan telanjang dan hanya terdapat handuk berwarna abu-abu hitam di bagian pinggangnya.

Tribun Bali pun mencoba mendatangi TKP pembunuhan tersebut pada Minggu, 1 Januari 2023.

Di TKP terdapat seorang pria yang bekerja sebagai tukang bersih-bersih kos.

Pria tersebut berinisial Ketut T (46).

Berdasarkan pengakuannya, ia sudah berada di rumah, saat kejadian penemuan jenazah, pada malam kemarin.

“Saya saat ramai-ramai itu udah dirumah,” katanya.

KT menjelaskan, bahwa ia sempat menerima telepon dari teman perempuan korban, untuk meminta kunci cadangan kamar AS.

“Nah saya sempat dihubungi oleh teman korban.

Katanya mau minta kunci cadangan kamar AS.

Soalnya temanya tersebut sempat menelpon AS, namun tak ada jawaban dan kamarnya terkunci,”jelasnya.

KT pun langsung berinisiatif kembali ke kos-kosan tempatnya bekerja tersebut.

Namun sesampai di TKP sudah ramai oleh warga dan aparat, juga tukang kunci yang sedang berusaha membuka pintu kos tersebut.

Saat itulah, AS ditemukan sudah terlentang di lantai dengan kabel yang terikat di lehernya, hingga lidahnya menjulur keluar.

Menurut pengakuan Ketut , AS merupakan orang yang ramah dan lumayan akrab denganya.

“Dia ramah kok, suka menyapa dan ngobrol basa-basi jika bertemu.

Korban juga sering suruh saya buat beli rokok keluar,” jelasnya.

KT menjelaskan, bahwa AS sudah menyewa kos tersebut sejak 4 bulan yang lalu.

“Sudah tinggal di sini 4 bulan dan memang kosnya sendiri,” jawabnya.

Menurutnya saat diselidiki, beberapa handphone juga perhiasan milik AS tidak ditemukan di TKP.

Menurut pemantauan Tribun Bali di lokasi, kos-kosan tersebut tampak memiliki banyak kamar dengan bangunan yang tingkat.

Terhitung ada 33 kamar, yang mana menurut KT terdapat 7 kamar kosong.

Salah satu kamar kosong tersebut berada tempat di depan kamar korban (TKP).

Kini di depan pintu kamar AS sudah dibentangi dengan garis polisi.

Nampak pula terdapat banten (sesajen) yang dihaturkan oleh warga.

Ketut juga mengaku ia sempat bertemu dengan korban, sebelum kejadian mengenaskan tersebut.

“Terakhir saya ketemu beliau jam 2 atau 3 siang.

Saya tanya malam tahun baru ke mana, Ia hanya menjawab liat nanti saja,” ungkapnya.

Pemilik dari kos-kosan tersebut pun diketahui sedang berlibur ke luar negeri, dan diduga sudah mengetahui kejadian tersebut. (*)