Miss Universe 2022
Ini Makna Keindahan Gaun Laksmi Pada Premilinary Competition Miss Universe 2022
Ini Makna Keindahan Gaun Laksmi Pada Premilinary Competition Miss Universe 2022
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dalam babak penyisihan atau Preliminary Competition Miss Universe 2022, para peserta dengan bangga menampilkan gaun-gaun
Termasuk Laksmi De Neefe Suardana, gadis Bali sebagai perwakilan Indonesia dalam ajang Miss Universe ke-71 ini.
Gaun pertama yang dikenakan Laksmi adalah Gaun Air Terjun yang dirancang oleh pemilik akun Instagram @maisonmet.
Gaun ini didesain seperti air terjun yang merupakan simbol keindahan, kemurnian, dan energi dari air yang mempesona.
Di Bali, sangat banyak air terjun yang dapat dijumpai dan bagi masyarakat Bali air merupakan dasar dari agama Hindu di Bali.
Air memiliki banyak manfaat yaitu memberikan penyembuhan spiritual, pengetahuan, dan kejelasan.
Terbuat dari kain, gaun ini berhias mutiara biru nan lembut dan tiram abu-abu yang dirangkai jatuh ke tanah dengan kilauan cahaya bagaikan air terjun.
Itu merupakan penghormatan kepada kekayaan alam dan mengingatkan kita untuk selalu melestarikannya, khususnya air terjun sebagai ekosistem dan warisan nasional.
Tidak hanya itu kecantikan Laksmi disempurnakan dengan anting anting bergaya Bali yang di design dengan gaya tradisional.
Anting anting tersebut menggabungkan estetika sehingga mereka terlihat tetap menawan dari depan maupun belakang.
Gaun selanjutnya adalah jubah pada baju renangnya, karya seni Tjok Maya Kerthayasa dari Ubud.
Seluruh gambaran pada jubah ini merupakan lukisan tangan langsung oleh Quarzia, Batik Artisan Studio, Ubud.
Pada jubah ini terdapat tulisan “Unity in Diversity” sebagai representasi moto nasional Indonesia, Bhineka Tunggal Ika.
Moto itu menceritakan kekayaan alam, dunia hewan, dan kekuatan dari kehidupan dalam sebuah keharmonisan.
Kemudian, gambar naga Bali yang suci sebagai simbol hubungan manusia dengan alam yang digambarkan dengan pembingkaian seluruh gambaran oleh sang naga.
Sebuah pohon yang seolah terpisah tergambar di tengah gaun sebagai wujud koneksi tiga kehidupan ciptaan Tuhan.
Untuk mengisi bagian jubah lainnya, digambarlah hewan-hewan Indonesia, burung jalak Bali sebagai simbol kedamaian, dan juga laut.
Advokasi, literasi, dan literatur dari seorang Laksmi diwujudkan dalam rupa sebuah buku yang terbuka.
Melalui gambaran pada gaun ini menunjukkan Indonesia sebagai negara yang kaya akan kekayaan alamnya, seperti hutan yang lebat dan ekosistem laut yang beragam.
Indonesia merupakan negara yang masyarakatnya yang hidup dalam keharmonisan meski berbeda suku kepercayaan dan adat istiadat.

Gaun ini membawa pesan mendalam untuk seluruh masyarakat, tidak hanya masyarakat Indonesia tetapi masyarakat dunia.
Bhinneka tunggal Ika ini adalah pesan cinta kasih Pelestarian dan perdamaian dunia.
Semua orang di bumi ini hendaknya selalu melestarikan tanah tempat kita berpijak, menghargai keindahan hidup berdampingan, menghindari perpecahan diantara masyarakat, serta mencari keharmonisan tertinggi.
Oleh Ketut Suardana selaku ayah Laksmi, gaun ini merupakan gambaran filsafat keyakinan masyarakat Bali.
Perancangan yang matang dengan waktu yang cukup lama membuat gaun ini memberikan kesan dan makna mendalam.
“Semua filsafat tentang keyakinan orang Bali sudah tercermin di gaun ini.
Ini sudah dari awal Laksmi siapkan selain persiapan dirinya, mudah-mudahan ada hasilnya,” kata Ketut Suardana kepada Tribun Bali.
Ketut Suardana sangat bangga anaknya dapat mengenakan produk asli Bali ini dan membawanya ke tingkat internasional. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.