Bakal Calon Ketum, Waketum, dan Exco PSSI Telah Direkapitulasi, Nama Menpora Masuk Daftar

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF

TRIBUN-BALI.COM - Komite Pemilihan (KP) telah merekap dan mengumumkan sejumlah nama yang masuk dalam daftar Bakal Calon (Balon) Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan Komite Eksekutif (Exco).

Penyampaian tersebut, telah disampaikan langsung oleh Ketua KP, Amir Burhanuddin, 2,5 jam setelah penutupan pada pukul 18.00 WIB atau 19.00 WITA, Selasa, 16 Januari 2023.

Pada kesempatan tersebut, Amir mengatakan, setidaknya ada lima nama Balon Ketum, 17 Balon Waketum, dan 78 Anggota Komite Eksekutif (Exco) termaktub sebagai bakal calon.

Dari 17 daftar nama Balon Waketum, nama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, menjadi nama yang paling terakhir disebut oleh Amir.

"Kami KP hari ini pukul 18.00 (WIB) menyatakan tutup dari tahapan penyampaian dukungan dan kesediaan para calon. Dari data yang masuk ke kami, masih data mentah," ujar Amir kepada awak media di GBK Arena, Senayan, Jakarta, 16 Januari 2023.

"Artinya kemungkinan ada nama-nama ganda dan sebagainya. Kami belum buka berkas satu per satu saat buka berkas, itu tahapan verifikasi," sambungnya.

"Dari data yang kami terima, baik dukungan para anggota maupun kesediaan masing-masing caloin terdapat lima calon Ketua Umum, semuanya laki-laki," lanjut Amir.

Sementara untuk Balon anggota Exco PSSI, Amir mengatakan ada satu nama yang tidak dimasukkan ke dalam bakal calon.

Hal itu dikarenakan yang bersangkutan terlambat menyerahkan berkas persyaratan.

"Selanjutnya dari data yang kami terima juga, terdapat 78 calon anggota exco yang terdri sembilan perempuan, 69 laki-laki," kata Amir.

"Kemudian ada nama yang didrop karena lebih dari jam 18.00, masuk 19.17. Saya tidak bisa sebutkan namanya," sambungnya.

Data-data yang sudah masuk ini tak semata-mata langsung bertarung pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 16 Februari mendatang.

Setelah ini, Komite Pemilihan akan melakukan verifikasi berkas untuk memastikan apakah para bakal calon itu layak dicalonkan.

"Sekali lagi ini data mentah, akan dilakukan verifikasi oleh KP. Dari data tersebut memungkinkan nama-nama yang udah tidak boleh dicalonkan atau merasa tidak dicalonkan tapi dicalonkan anggota," ungkap Amir.