Berita Bangli

Gugup Bertemu Presiden Jokowi, Yuna Siswa SD Bangli Berharap Ikut Olimpiade Internasional

Yuna pelajar kelas IV SD 5 Kawan, perwakilan Bali di Rakornas yang dihadiri Presiden Joko Widodo di Bogor berharap bisa Ikut Olimpiade Internasional.

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Ni Kadek Yunanda Sahira bersama orangtuanya, Ni Komang Latri dan I Wayan Agus Sutama saat ditemui di kediamannya di Banjar Gaga, Desa Tamanbali, Bangli. Jumat 20 Januari 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Ni Kadek Yunanda Sahira, pelajar kelas IV di SD 5 Kawan, Bangli ini menjadi satu-satunya perwakilan Bali, dalam Rakornas yang dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo di Bogor, pada Senin 16 Januari 2023. 

Ia menampilkan metode berhitung GASING (Gampang Asik dan Menyenangkan), bersama sejumlah siswa dari beberapa kabupaten lainnya di Indonesia.

Gadis berusia 10 tahun itu mengaku awalnya menyukai pelajaran matematika, setelah diajari metode Gasing oleh tim Profesor Yonanes Surya pada Agustus 2022 lalu.

Di mana saat itu ada pelatihan Guru dan Siswa dengan menggunakan metode Gasing, bertempat di Aula Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Kampus Bangli

Pada pelatihan yang diikuti 50 guru dan 150 siswa dari Kabupaten Bangli dan 10 guru dan 20 siswa dari kota Denpasar itu, Kadek Yunanda Sahira menjadi salah satu dari tiga siswa perwakilan SDN 5 Kawan.

"Awalnya saya nggak terlalu suka matematika, tapi karena Gasing saya jadi suka," ucapnya saat ditemui Jumat 20 Januari 2023.

Yuna, sapaan akrabnya, mengaku dengan metode Gasing dia mampu menghitung dengan lebih cepat.

Misalnya saat mengerjakan soal perkalian dua digit, Yuna mengatakan waktu yang dibutuhkan bisa lebih cepat dan mudah.

Baca juga: Sedana Arta Bangga Siswa Bangli Tampil Dalam Rakornas Kepala Daerah

Hal ini terbukti saat awak media menanyainya perkalian dua digit, ia mampu menjawabnya dalam waktu 12 detik.

"Saya sekarang tidak perlu orek-orek lagi, bisa langsung di kepala. Dan karena metode ini juga, kalau ada ulangan matematika saya bisa paling pertama selesai," kata gadis asal Banjar Gaga, Desa Tamanbali, Bangli ini.

Terpilihnya Yuna mewakili Bangli dalam Rakornas, karena anak kedua pasangan I Wayan Agus Sutama dan Ni Komang Latri ini merupakan lima besar, saat seleksi di SMPN 3 bulan Oktober 2022 lalu.

Ia juga sempat tampil dalam acara G20.

Yuna sendiri mengaku sangat senang sekaligus gugup saat naik panggung dalam acara Rakornas, Senin 16 Januari 2023.

Terlebih saat bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo.

Walau demikian ia justru ketagihan dan berharap ikut serta pada perlombaan-perlombaan matematika lagi untuk kedepannya.

Baik di tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Nasional.

"Saya ingin jadi wakil Indonesia di perlombaan matematika internasional," tegas Yuna.

Melihat sang anak yang tampil dalam acara Rakornas dan bertemu langsung dengan Presiden tentu membuat kedua orang tuanya bangga sekaligus sedih.

Seperti diungkapkan ibunda Yuna, Ni Komang Latri.

Ia sedih karena anaknya yang masih kelas IV SD sudah terbang ke Jakarta sendirian.

Hanya ditemani oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan satu gurunya.

"Sedangkan bangganya karena dia bisa tampil di hadapan presiden, menteri-menteri, dan kepala daerah lainnya. Sebelum ini dia juga pernah tampil di hadapan pak Bupati, saat perayaan HUT RI di Alun-alun Bangli," ungkap wanita 40 tahun itu.

Sebagai orang tua, Komang Latri mendukung penuh apa yang disukai oleh anaknya.

Termasuk soal harapan Yuna yang ingin menjadi wakil Indonesia dalam ajang internasional.

"Kalau memang diperlukan guru privat saya akan berikan, kalau mau les juga silakan. Selama dia senang dan nyaman kami sebagai orang tua akan mendukung dan siap memfasilitasi. Tapi kalau sudah bosan dan tidak nyaman, kami tidak akan memaksa. Karena kami tidak mau merampas masa anak-anaknya," ucap Komang Latri.

Hal senada juga diungkapkan sang ayah yang bernama I Wayan Agus Sutama.

Pasca tampil di hadapan Presiden, secara pribadi pria yang berprofesi sebagai guide ini ingin anaknya berpartisipasi dalam lomba-lomba maupun olimpiade untuk kedepannya.

"Ini sebagai jalan awal Yuna untuk berpartisipasi dalam lomba-lomba selanjutnya. Cuma kami tidak berani memaksa, dan seluruh keputusan akan kami kembalikan pada Yuna, apakah dia mau ikut berpartisipasi atau tidak," ungkapnya. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved