Berita Denpasar
Beri Apresiai Psa Gubernur Soal Hari Arak, Pemilik Pan-Tantri Khawatir Dijadikan Aji Mumpung
Beri Apresiai Psa Gubernur Soal Hari Arak, Pemilik Pan-Tantri Khawatir Dijadikan Aji Mumpung
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Fenty Lilian Ariani
Pemilu yang pada tahun 2024 juga akan diselenggarakan dilihat menjadi celah untuk mencari suara lewat arak.
Hal itu menurut Unggit tidaklah baik karena menjadikan arak sebagai alat politik sama artinya dengan menghilangkan taksu arah.
Selain itu, Unggit juga mengkhawatirkan kebijakan pemerintah akan berdampak pada pendidikan generasi bangsa.
Mereka dikhawatirkan akan semakin mudah untuk mengonsumsi arak ini karena sudah kelegalannya tersebut.
Anak-anak juga semakin sering nongkrong di warung-warung arak dengan pakaian sekolah, ditambah lagi mereka yang belum cukup umur.
Inilah yang menurut Unggit menjadi PR pemerintah untuk mengakui kebijakan kedepannya dan memberikan dampak positifnya.
“Artinya harus ada tindak lanjut sejauh mana kelegalan ini pada arak.
Pada intinya untuk merayakan Hari Arak sebenarnya sah-sah saja yang penting setidaknya memberikan pengaruh positif terhadap petani,” tambahnya.
Unggit berharap dengan adanya Hari Arak ini dapt memajukan, mensejahterakan, serta melindungi para petani Bali di desa yang membuat arak.
Besar harapan Hari Arak ini dapat menjadi pijakan untuk memastikan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat, khususnya dari kalangan bawah. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.