Berita Karangasem

Peringati Hari Arak Bali, Bupati Karangasem Gede Dana Himbau Lestarikan Arak Bali Berbahan Tuak

Peringati Hari Arak Bali, Bupati Karangasem Gede Dana himbau masyarakat lestarikan Arak Bali berbahan tuak.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Kartika Viktriani
Istimewa
Peringatan Hari Arak Bali ke 1 di Karangasem, Bali, di hadiri langsung oleh Bupati Karangasem, I Gede Dana, bersama Sekda Karangasem, I Ketut Sedana Merta, Tim Ahli, Staff Ahli serta jajaran OPD di lingkungan Pemkab Karangasem, dimana peringatan Hari Arak Bali ini dipusatkan di Pura Manik Kembar, Banjar Batubelah, Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem, Minggu 29 Januari 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Melakukan persembahyangan di Pura Manik Kembar, Tradisi Megenjekkan, Tradisi Megibung dan Toas Arak menandai peringatan Hari Arak Bali ke 1 di Kabupaten Karangasem, Bali.

Peringatan Hari Arak Bali ke 1 di Karangasem, di hadiri langsung oleh Bupati Karangasem, I Gede Dana, bersama Sekda Karangasem, I Ketut Sedana Merta, Tim Ahli, Staff Ahli serta jajaran OPD di lingkungan Pemkab Karangasem, dimana peringatan Hari Arak Bali ini dipusatkan di Pura Manik Kembar, Banjar Batubelah, Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem, Minggu 29 Januari 2023. 

Usai melaksanakan persembahyangan, Bupati Gede Dana lanjut melihat tradisi megenjekkan yang dipentaskan oleh Seka Genjek, Banjar Bangle, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali, setelah itu dilaksanakan tradisi megibung sebelum kemudian Bupati Gede Dana mengajak yang hadir untuk Toas Arak Bali menandai peringatan Hari Arak  Bali ke 1. 

Kepada awak media, Bupati Gede Dana menekankan jika Arak Bali bukan untuk mabuk-mabukkan namun Arak Bali merupakan minuman obat sekaligus minuman tradisional khas warisan budaya leluhur utamanya di Karangasem untuk keperluan upacara yang patut dilestaraikan.

Bahkan saking kentalnya budaya dan tradisi leluhur berkaitan dengan Arak Bali ini, di Desa Labasari bahkan ada Pelinggih Arak Geni. 

“Jadi saya tekankan disini, Arak Bali bukanlah dipakai untuk mabuk-mabukkan, namun utnuk obat-obatan dan keperluan upacara. Orang-orang tua kita dulu sebelum berangkat ke ladang atau ke sawah, mereka minum arak satu sloki untuk menghangatkan tubuh sebelum bekerja di musim dingin,” ujar Gede Dana. 

Pihaknya dan juga masyarakat di Kabupaten Karangasem menyampaikan terimakasih kepada Bapak Gubernur Bali Wayan Koster  yang sudah menetapkan Arak sebagai minuman destilasi yang dilindungi, sehinga pada hari ini Tanggal 29 Januari 2023 bisa diperingati sebagai Hari Arak Bali yang pertama kalinya. 

Pihaknya juga berpesan kepada masyarakat Karangasem agar betul-betul mempedomani Peraturan Gubernur Nomor 1 Tahun 2020 tentang Destilasi Minuman Beralkohol terutama Arak Bali.

Sehingga Arak Bali ini tidak ada cacat.

Baca juga: Spanduk dan Baliho Mulai Dipasang di Bali Jelang Hari Arak 2023, Petugas : Ini Himbauan

“Karena dunia sudah mengakui Arak Bali ini sebagai minuman destilasi atau spirit ke 7 dunia. Ini sangat luar biasa, kami berharap masyarakat ikut mendukung mensuport bahkan mensosialisasikan Arak Bali ini," sebut Gede Dana. 

Saat ini di Kabupaten Karangasem sendiri ada sebanyak 2.865 produsen Arak Bali, pihaknya berharap agar produsen arak yang ada ini tetap berpegang pada Pergub 1 tahun 2020, tidak melakukan tindakan yang melenceng dengan memproduksi Arak sintetis dari permentasi gula. 

"Kami sangat mendukung kebijakan Pak Gubernur membantu masyarakat kecil terutama yang memilikinusaha-usaha tradisional di rumahnya masing-masing. Berarti UMKM harus kita lindungi serta jaga secara bersama-sama," tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved