Bisnis
BPJS Ketenagakerjaan Denpasar Catat Klaim Beasiswa Januari-Desember 2022 Capai Rp 2 Miliar Lebih
Selain mendapatkan manfaat pokok (Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua Jaminan Pensiun dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan).
TRIBUN-BALI.COM - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Cabang Bali Denpasar, telah melakukan pembayaran beasiswa, dari Januari sampai Desember sebesar Rp 2.055 miliar, dengam jumlah klaim 308 penerima.
"Selama pandemi Covid-19, BPJamsostek Cabang Bali Denpasar, memang mengalami peningkatan pembayaran klaim beasiswa banyak perusahaan melakukan pengurangan tenaga kerja," ujar Kepala BPJamsostek Cabang Bali Denpasar, Opik Taufik, dalam siaran pers.
Selain mendapatkan manfaat pokok (Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua Jaminan Pensiun dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan).
Keluarga peserta BPJamsostek yang menjadi ahli waris juga mendapat manfaat lain.
Manfaat lain itu berupa beasiswa, yang diberikan kepada anak dari peserta yang meninggal dunia.
Baca juga: Usia Muda Bukan Jaminan, Simak Kisah Pemilik Apotek Anugrah Tangani Stroke Saat Usia 27 Tahun
Baca juga: Plafon SDN 2 Padangsambian Denpasar Jebol, Disdikpora Evaluasi Terkait Penggunaan Gipsun

Beasiswa ini diberikan per tahun, untuk jenjang TK/SD Rp1,5 juta.
Jenjang SMP sebesar Rp2 juta.
Jenjang SMA sebesar Rp3 juta.
Jenjang perguruan tinggi sebesar Rp12 juta.
"Kalau dihitung uang yang disiapkan beasiswa untuk anak pekerja itu, maksimal sebanyak Rp174 juta untuk dua orang anak pekerja yang mengalami musibah," katanya.
Pembayaran beasiswa ini ditunaikan setelah keluarnya aturan turunan dari PP Nomor 82 Tahun 2019.
Yaitu Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT).
Beasiswa itu untuk peserta penerima upah maupun bukan penerima upah dengan masa iuran paling singkat 3 tahun untuk JKM,” papar Opik.
Untuk program JKK, bantuan tersebut, diberikan bagi anak peserta yang mengalami kecelakaan kerja hingga meninggal dunia atau mengalami cacat total tetap.
Namun untuk program JKM, bantuan diberikan jika peserta meninggal dunia karena sebab apa pun.

Pada Tahun 2022, BPJamsostek mengusung tema "Adaptif dan Solutif".
Adaptif telah ditunjukkan dengan menerapkan layanan daring Lapak Asik (Layanan tanpa Kontak Fisik).
Lapak Asik untuk mengakomodir pengajuan klaim Jaminan Hari Tua (JHT).
Kemudian JMO (Jamsostek Mobile), juga menjadi salah satu terobosan yang adaptif dan solutif, mengikuti tuntutan zaman dengan menawarkan berbagai kemudahan bagi para peserta.
Melalui JMO, peserta dapat mengakses layanan BPJamsostek dimanapun dan kapanpun, mulai dari pengecekan saldo hingga pengajuan klaim JHT secara daring.
Sebelum ada fitur pencairan saldo JHT pada aplikasi JMO, pengajuan klaim ditargetkan selesai dalam kurun waktu tujuh hari kerja.
Setelah adanya JMO, pencairan dana JHT peserta dapat dilakukan hanya dalam waktu beberapa menit saja.

"Kami mengajak stakeholder untuk bersama memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya pekerja.
Tentang pentingnya jaminan sosial, sebagai jaring pengaman untuk mencegah pekerja atau keluarga mengalami resiko sosial ekonomi akibat terkena resiko kerja," papar Opik.
Disisi lain Opik Taufik berpesan, kepada seluruh masyarakat, khususnya pekerja mulai peduli dengan program jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Karena memang resiko pekerjaan bisa mengintai siapa saja, bisa terjadi kapan saja, dan ini tentunya bagi keluarga yang ditinggalkan bisa memengaruhi ketika misalnya kepala keluarga mengalami musibah," ungkapnya..
Disinggung target kepesertaan, ia menjelaskan, pihaknya akan fokus kepada pekerja informal / pekerja bukan penerima upah (BPU).
Alasannya, pekerja formal / pekerja penerima upah (PU) sudah sangat patuh dalam mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Pekerja informal ini betul-betul menjadi upaya kami. Kami harus betul-betul bisa menyadarkan kepada mereka, sehingga mereka sadar dan butuh akan program jaminan sosial ketenagakerjaan," bebernya.
Opik menjabarkan, cakupan pekerja informal saat ini masih di bawah 15 persen.
Sedangkan khusus pekerja formal sudah menyentuh angka 80 persen.
"Makanya tahun ini dan tahun-tahun berikutnya, sektor informal merupakan target kami yang paling utama," pungkasnya. (*)
BPJS Ketenagakerjaan
Denpasar
klaim
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
BPJamsostek
ahli waris
pekerja
jaminan sosial
peserta
meninggal dunia
kecelakaan
JHT
JMO
TUMBUH 10 Persen Produksi Tahu-Tempe, Butuh 3,4 Juta Ton Per Tahun, Dampak Harga Beras & Daging Naik |
![]() |
---|
Industri Furnitur Diprediksi Tumbuh Moderat, Simak Alasannya Berikut Ini |
![]() |
---|
RUPIAH Anjlok ke Rp16.601 Per Dolar AS, Simak Alasannya! |
![]() |
---|
Motor Listrik Harapan Masa Depan & Ramah Lingkungan, Maka Motors Liat Potensi Pasar Tinggi di Bali |
![]() |
---|
Gabungkan Konsep Skandinavia, Jepang dan Bali dalam Sebuah Hunian, Hadirkan Nuansa Rumah Nyaman! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.