Bali United

Sesama Tuan Rumah Piala Dunia, Bali United dan Persib Bandung Beda Nasib, Suporter: Tidak Adil

Sama-sama jadi tuan rumah Piala Dunia U-20, Bali United dan Persib Bandung beda nasib, suporter: Tidak Adil.

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
baliutd.com
Suporter Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar saat pertandingan Bali United vs Kedah FC, 24 Juni 2022 di laga perdana fase grup Piala AFC 2022 - Sama-sama jadi tuan rumah Piala Dunia U-20, Bali United dan Persib Bandung beda nasib, suporter: Tidak Adil. 

TRIBUN-BALI.COM, SLEMAN – Sama-sama menjadi tuan rumah perhelatan internasional Piala Dunia U-20 2023, Bali United tidak lebih beruntung dari Persib Bandung.

Persib Bandung yang sempat dilarang bermain Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), dalam laga kandang terakhir kontra PSS Sleman justru bisa kembali bermarkas di GBLA.

Hal itu kemudian menjadi perdebatan khususnya fans klub-klub yang terusir dari markasnya.

Apalagi Bali United yang harus menjadi tim musafir bermarkas di Bantul dan Sleman karena tak bisa menggunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar dengan alasan sterilisasi dan renovasi jelang Piala Dunia

Sebelumnya menanggapi pro kontra pemakaian Stadion GBLA Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali berucap, bahwa sejatinya stadion bisa digunakan sepanjang tidak mengganggu persiapan Piala Dunia.

Namun sejak awal, tim-tim seperti Bali United, Persija Jakarta, Persis Solo, Persebaya Surabaya sudah tidak lagi menggunakan stadion yang menjadi markasya itu dari awal putaran kedua.

Kabar terbaru menyiarkan, setelah laga Persib melawan PSS Sleman, GBLA dikatakan sudah tidak bisa digunakan lagi sebagai home base Maung Bandung dengan alasan renovasi oleh Kementerian PUPR.

Alasan itu sudah lebih dahulu didengungkan Bali United tidak menggunakan Stadion Dipta.

 

Sempat digunakannya GBLA oleh Persib Bandung juga disoroti Suporter senior Bali United.

Menurut Komang Gunantara seharusnya pihak Persib Bandung dan Panpel GBLA memaksimalkan waktu untuk renovasi daripada menggelar pertandingan.

“GBLA sebaiknya bisa memanfaatkan waktu renovasi stadion sampai jelang digelarnya Piala Dunia agar tidak menjadi hal yang tidak kita inginkan. Tiba-tiba kemari ada aturan baru main di GBLA, saya sebagai suportermerasa mendapatkan perlakuan yang tidak adil terhadap tim kebanggan kami Bali United karena Stadion kami di Dipta sudah dari awal sama sekali tidak boleh dipakai tim yang bermarkas di stadion tersebut, tapi kenyataannya ada peraturan baru, ini kebijakan yang tidak masuk akal, tidak adil bagi tim lain,” kata dia kepada Tribun Bali, pada Selasa 7 Februari 2023.

“FIFA harus mengontrol memberikan peringatan yang bisa merugikan penyelenggaraan Piala Dunia U 20 agar persiapan matang,” sambungnya.

Baca juga: Rentetan Hasil Buruk Bali United, Coach Teco Tak Ingin Salahkan Individu Pemain Melainkan Tim

Stadion Dipta ditunjuk sebagai salah satu venue lantaran dari  segi infrastruktur sudah memenuhi standar pelaksanaan kompetisi bertaraf internasional.

Dari hasil risk assessment oleh Mabes Polri, Stadion Dipta juga telah memperoleh penilaian risiko terhadap manajemen pengamanan penyelenggaraan kompetisi olahraga sebesar 80,06 persen dengan kategori Baik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved