KKB Papua

Panglima TNI Belum Bisa Pastikan Pilot Susi Air Disandera KKB atau Tidak: Tapi Sudah Terdeteksi

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan jika pihak belum bisa memastikan terkait dengan keberadaan dari pilot pesawat Susi Air.

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD
Dari kiri ke kanan, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, KSAL Laksamana Muhammad Ali, dan KSAU Marsekal Fadjar Prasetya usai Rapim TNI di Museum Satria Mandala, Jakarta, Kamis 9 Februari 2023. 

Panglima TNI Belum Bisa Pastikan Pilot Susi Air Disandera KKB atau Tidak: Tapi Sudah Terdeteksi

TRIBUN-BALI.COM - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan jika pihak belum bisa memastikan terkait dengan keberadaan dari pilot pesawat Susi Air, Philips Mark Methrtens (37) dengan nomor registrasi PK-BVY.

Diberitakan jika usai membakar pesawat Susi Air, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyandera Philips Mark Methrtens.

Menurut Yudo, pihaknya tidak menemukan saksi yang ditanya soal hilangnya kontak Philips dan lima penumpang pesawat usai mendarat di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan.

"Dibawa KKB atau enggak itu masih belum bisa dipastikan, karena dari awal kan kami enggak ada saksinya di situ," ujar Yudo usai Rapim TNI di Museum Satria Mandala, Jakarta, Kamis 9 Februari 2-23.

Yudo mengatakan, pilot dan lima penumpang kabur usai pesawat dibakar.

"Saat dibakar kemudian dia larinya ke mana atau dibawa ini sampai sekarang masih belum ada info. Makanya saya belum bisa menentukan itu ditahan atau tidak oleh KKB," kata Yudo.

Namun, kata Yudom usai Rapim TNI-Polri, Rabu (8/2/2023), ia mengatakan bahwa Philips telah terdeteksi.

Baca juga: Pilot Pesawat Susi Air Masih Disandera KKB Papua, Semua Penumpang Telah Diamankan

"Belum (ditemukan), tapi sudah terdeteksi. Makanya tadi sudah kami evakuasi 15 (pekerja bangunan puskesmas), prioritasnya sekarang ini untuk mencari pilotnya," ujar Yudo di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu kemarin.

15 Pekerja Pembangunan Puskesmas Dievakuasi

Lebih lanjut, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhirinya mengungkapkan jika Pada awal bulan Januari 2023, Mathius mengungkapkan, pihaknya mendapat informasi bahwa  KKB menduga sebagian dari 15 pekerja pembangunan puskesmas di Distrik Paro adalah intel dari anggota TNI atau Badan Intelijen Negara (BIN).

"Sehingga mereka melakukan pemeriksaan terhadap warga yang membangun puskesmas. Namun, setelah dibangun memang ada lima orang yang tidak ada identitasnya, tidak ada id card," kata Mathius di Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Setelah mendapatkan informasi tersebut, Kapolres Nduga langsung melakukan koordinasi dengan Bupati Kenyam untuk mengeluarkan ke-15 pekerja itu dari Distrik Paro.

Ia juga menyebut, tidak pernah ada upaya penyanderaan terhadap 15 pekerja tersebut

"Karena kami tidak mau ada pembantaian. Lanjutan dari prakejadian, tanggal 4, 5, dan 6 kita sudah susun rencana rapat di Timika, apabila nanti pesawat masuk kita akan bawa keluar para pekerja ini," ujarnya.

Saat ini, menurutnya, ke-15 warga itu sudah dievakuasi dan berada di wilayah Timika.

5 Penumpang Pesawat Susi Air Telah Dievakuasi

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyatakan seluruh penumpang pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY itu sudah bisa dievakuasi.

Senada dengan Kapolri, Panglima TNI juga menyampaikan hal serupa bahwa lima penumpang pesawat Susi Air itu telah kembali ke rumah masing-masing karena warga setempat atau orang asli Papua (OAP).

Ia menekankan bahwa tim gabungan evakuasi, baik dari TNI dan Polri juga turun langsung guna melakukan penyelamatan.

"Untuk penumpang saat ini semuanya sudah bisa diamankan, sudah dievakuasi," ujar Yudo Margono.

Kronologi Kejadian

Pesawat Susi Air itu hilang kontak sesaat usai mendarat di Bandara Paro, Selasa 7 Februari 2023.

Dalam pesawat, ada lima penumpang dan satu pilot.

Baca juga: Pesawat Susi Air Dibakar KKB Papua, Susi Pudjiastuti Minta Doakan Pilot dan 5 Penumpang

Perwakilan Susi Air Donal Fariz menyampaikan awalnya pesawat itu hilang kontak pada pukul 06.17 WIT.

Lalu, pesawat itu dilaporkan terbakar.

Setelah itu pilotnya Philips Mark Methrtens (37) hilang kontak sesaat usai mendarat di Bandara Paro, Nduga

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pasukan Elite TNI akan Diterjunkan untuk Selamatkan Pilot Susi Air? Ini Kata Panglima TNI dan di Kompas.com dengan judul Kronologi Versi Pj Bupati Nduga, 15 Pekerja Bangunan Diancam KKB Sebelum Insiden Susi Air.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved