Gerindra Wajib Kerja Keras di Payangan Pada Pileg Gianyar 2024

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Gerindra Gianyar merupakan partai yang selama ini menolak daerah pilih (Dapil) pada Pileg 2024 dipecah menjadi tujuh dapil. Hal itu dikarenakan mereka tak menyetujui Dapil Payangan-Tegalalang dipisah. Sebab dengan bergabungnya dua kecamatan itu, mereka bisa mengantongi satu kursi, dengan kadernya I Gusti Ngurah Supriadi yang merupakan warga Payangan, namun basis suaranya banyak di Tegalalang.

Dengan fokus pertarungan Gusti Supriadi di Payangan, Gerindra pun harus berusaha lebih keras lagi. Sebab seperti diketahui, Kecamatan Payangan saat ini dikuasai oleh PDIP, mulai dari Bupati Gianyar, Made Mahayastra, anggota DPRD Gianyar dan DPRD Bali berasal dari Payangan. Bahkan para kepala desa juga banyak yang sebelum menjabat, merupakan loyalis PDIP.

Ketua Gerindra Gianyar, Wayan Tagel Arjana, Senin 13 Februari 2023 membenarkan bahwa sebelumnya menolak Dapil Payangan-Tegalalang dipisah. Namun karena pemisahan telah ditetapkan oleh KPU, sehingga mau tidak mau ia harus menerimanya. Meskipun saat ini pihaknya harus bekerja lebih ekstra lagi untuk bisa mengamankan satu kursi di Payangan. 

"Ketika ada wacana akan pecah dapil, kami sudah siapkan bakal caleg di tujuh dapil, namun kami masih mencari bacaleg yang potensial," ujarnya.

Dia pun mengakui pertarungan di Dapil Payangan akan cukup berat. Akan tetapi, Tagel pun akan tetap memasang wajah-wajah baru di sana. "Payangan akan berat. Tapi kami tetap pasang wajah-wajah baru yang tentunya memiliki potensi menang," ujarnya. 

Tagel mengatakan Gerindra Gianyar menargetkan satu kursi di DPRD Gianyar. Dimana masing-masing dapil diharapkan ada satu calon yang lolos. "Targetnya paling tidak satu fraksi di DPRD Gianyar," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, KPU Gianyar pada Jumat 10 Februari 2023 lalu telah menetapkan jumah kursi dan Dapil pada Pileg Gianyar 2024. Dimana sesuai dengan jumlah penduduk yang telah lebih dari 500 ribu orang, kursi DRPD Gianyar yang awalnya 40, pada 2024 nanti naik menjadi 45 kursi. Dalam mengimbangi pemilihan 45 kursi itu, jumlah dapil pun bertambah, yang awalnya lima menjadi tujuh dapil. (*)