Berita Gianyar

Gara-gara Tinta! Warga Payangan Gianyar Bali Sulit Cetak e-KTP di Kecamatan

Di mana masyarakat di Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali, kesulitan mencetak e-KTP gara-gara tidak ada blanco, karena reabon atau tinta tidak ada.

weg
Perekaman e-KTP dalam sistem jemput bola di Kabupaten Gianyar, Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Persoalan KTP elektronik (e-KTP) kembali muncul, setelah sekian tahun.

Di mana masyarakat di Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali, kesulitan mencetak e-KTP gara-gara tidak ada blanko, karena reabon atau tinta untuk cetak belum tersedia di kantot camat setempat.

Baca juga: Cara Membuat KTP Digital Melalui Aplikasi IKD, Mudah dan Hanya Butuh Sambungan Internet

Baca juga: Satu ETLE Mobile di Jembrana Bali Beroperasi Mulai Hari Ini, Puluhan Pelanggar Terjaring

Perekaman e-KTP dalam sistem jemput bola di Kabupaten Gianyar, Bali.
Perekaman e-KTP dalam sistem jemput bola di Kabupaten Gianyar, Bali. (weg)

Informasi dihimpun Tribun Bali, Rabu 15 Februari 2023, kondisi tersebut sudah terjadi sejak tiga bulan lalu.

Atas kondisi tersebut, warga pun diminta untuk langsung ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Gianyar, untuk mengurus pencetakan.

Hal ini dikeluhkan masyarakat.

Sebab lokasi Kecamatan Payangan yang relatif jauh, dengan Kantor Disdukcapil yang ada di Kota Gianyar.

Perekaman e-KTP dalam sistem jemput bola di Kabupaten Gianyar, Bali.
Perekaman e-KTP dalam sistem jemput bola di Kabupaten Gianyar, Bali. (weg)

"Kalau kita dekat kota tidak masalah, tapi kita di Payangan cukup jauh.

Apalagi kalau dari Kerta, sangat jauh itu," ujar Nyoman Muklen, seorang warga setempat.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Gianyar, Cokorde Gede Agusnawa, tak menampik hal tersebut.

Kata dia, sejak tidak adanya tinta pencetak e-KTP di Kecamatan Payangan, pihaknya pun tak mendroping blanko ke sana.

"Tidak ada blanko habis, capil selalu siap.

Tinta itu pengadaannya ranahnya di kecamatan, kalau tidak ada tinta percuma kita berikan blanko, sementara di kecamatan lain banyak yang membutuhkan blanko," ujarnya.

Dalam memudahkan masyarakat Payangan, khususnya remaja yang telah menginjak 17 tahun, pihaknya selama ini melakukan sistem jemput bola.

Artinya, petugas masuk ke sekolah-sekolah dan desa-desa.

"Nanti yang mencetaknya adalah capil, nanti dikirimkan ke kecamatan kemudian didistribusikan ke desa," ujarnya.

Ditegaskannya lagi, sementara di Capil sendiri tidak pernah kekurangan blanko atau reaborn.

"Namu karena blanko harus diamprah setiap saat, jadinya siapa yang dulu itu yang diutamakan.

Selain itu kita shere degan capil seluruh Bali.

Di mana ada kekurangan di mana ada kelebihan.

Sehingga capil tidak pernah kekurangan blanko," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved