Berita Bali

Minyak Goreng Curah Langka di Karangasem, Stok di Denpasar Masih Aman hingga 2 Minggu

minyak goreng curah langka di Karangasem, harga minyak goreng kemasan ada pergerakan

Dok. Setkab.go.id
Ilustrasi Minyak Goreng - Minyak Goreng Curah Langka di Karangasem, Stok di Denpasar Masih Aman hingga 2 Minggu 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Setelah Minyakita yang diproduksi oleh Kementerian Perdagangan langka, kini masyarakat kembali dihadapkan dengan langkanya minyak goreng (Migor) curah.

Kelangkaan minyak goreng curah ini pertama dirasakan di Kabupaten Karangasem, Bali.

Ketika dikonfirmasi, Ketua Ikatakan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Bali, Sudadi Murtadho, mengatakan juga sudah mendapatkan informasi terkait langkanya minyak goreng curah ini.

“Dapat informasi dari beberapa pasar, keberadaan minyak goreng curah mulai langka. Dari Karangasem terutama, salah satunya di Pasar Subagan," ungkapnya, Jumat 17 Februari 2023.

Baca juga: Usai Minyakita, Migor Curah Juga Dilaporkan Mulai Alami Kelangkaan

Sementara di pasar lainnya yang berada di kabupaten lain, terutama di Kota Denpasar, kata dia, ketersediaan minyak goreng curah masih aman untuk kebutuhan 2 minggu ke depan.

Namun setelah itu, perlu diantisipasi dari saat ini.

“Kalau tidak segera, maka akan langka juga," katanya.

Menurutnya, semenjak kelangkaan Minyakita yang merupakan minyak bersubsidi di pasaran, masyarakat memang banyak yang beralih ke minyak goreng curah karena harganya yang masih bisa dijangkau.

Dan tentunya hal ini juga berpengaruh terhadap ketersediaan.

Sementara itu, salah seorang pemilik toko kelontong di Denpasar, Sinta Lestari mengatakan, hingga saat ini pasokan minyak goreng curah masih aman.

Namun menurutnya, harga minyak goreng kemasan yang ada pergerakan.

Dia yang mengaku lebih banyak menjual kemasan kecil mengatakan ada kenaikan rata-rata Rp 2.000 per kemasan.

Seperti untuk minyak goreng kemasan 1/2 kg saat ini dijual Rp 10 ribu dari sebelumnya kemasan ini dia jual Rp 8 ribu.

“Seperti Minyakita, saya jual Rp 17.000 per liter. Dari sebelumnya Rp 15.000 per liter. Itu kemasannya aja isi tulisan Rp 14.000. Nggak bisa dijual segitu," katanya. (sar)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved