Gempa Turki
Terapis Asal Klungkung Bali Jadi Korban Gempa di Turki, Begini Komunikasi Terakhir Dengan Keluarga
Seorang terapis asal Klungkung, Bali, menjadi korban gempa di Turki, begini komunikasi terakhir dengan keluarga.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Kartika Viktriani
SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM - Ni Wayan Supini (44), WNI yang meninggal dunia akibat gempa bumi Turki beralamat di Dusun Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali.
Diketahui, Ni Wayan Supini bekerja sebagai terapis di Turki sejak bulan Juli 2022 lalu.
"Terakhir saya komunikasi dengan istri saya pada tanggal 5 Februari, atau sehari sebelum musibah gempa bumi," ujar suami dari Ni Wayan Supini, I Nyoman Ranten (50) saat ditemui di kediamannya, Minggu 19 Februari 2023.
Dalam komunikasi video call itu, I Nyoman Ranten menanyakan kabar istrinya.
Namun mereka tidak sempat berbincang lama.
"Saat komunikasi itu tidak lama, karena anak-anak yang minta bicara dengan ibunya. Biasa mereka kangen ibunya," ungkapnya.
Sehari setelahnya, ia mendapat kabar dari keluarga telah terjadi musibah gempa bumi dahsyat di Turki.
I Nyoman Ranten berkali-kali berusaha menghubungi istrinya, namun tidak kunjung berhasil.
"Saya hubungi terus lewat telpon wa, massager, tidak berhasil," ungkap Ranten.
Baca juga: Ni Wayan Supini WNI Asal Bali Jadi Korban Meninggal Gempa Turki, KBRI Upayakan Pemulangan Jenazah
Sampai akhirnya 2 hari lalu, anak-anak dari Nyoman Ranten dan Ni Wayan Supini diminta untuk test DNA di RS Bhayangkara Denpasar Bali oleh kepolisian.
Lalu pada Sabtu 18 Februari 2023, KBRI Indonesia di Turki menginformasikan Ni Wayan Supini menjadi korban meninggal dalam musibah gempa bumi di Turki.
Jenazah Wayan Supini rencananya akan dipulangkan ke tanah air pada Rabu 22 Februari 2023.
Ni Wayan Supini meninggalkan seorang suami dan 3 orang anak. (mit)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.