Berita Klungkung

TOSS Center di Dusun Karangdadi Klungkung Bali Perlu Mesin Conveyor Pemilah Sampah Tambahan

TOSS Center di Dusun Karangdadi, Klungkung, Bali, perlu mesin Conveyor pemilah sampah tambahan.

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Aktivitas pemilahan sampah di TOSS Centre, di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Klungkung, Bali, pada Minggu 19 Februari 2023. 

SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM- TOSS (tempat olah sampah setempat) Centre di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung, Bali saat ini hanya memiliki satu mesin conveyor pemilahan sampah.

Mesin itu sempat rusak selama seminggu, sehingga menganggu proses pemilahan sampah.

Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung, sudah  memohon mesin pemilahan sampah tambahan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung I Ketut Suadnyana mengatakan, satu-satunya mesin conveyor pemilah sampah sempat rusak dan masuk bengkel selama seminggu.

Kerusakan itu, membuat proses pemilahan sampah menjadi terhambat dan imbasnya sampah sempat menumpuk di TOSS Centre, Minggu 19 Februari 2023.

"Hari ini mesin sudah hidup, sudah bisa digunakan. Silakan cek ke TOSS Centre," ujar Ketut Suadnyana, Senin 20 Februari 2023.

Ia mengatakan, mesin conveyor pemilah sampah itu sangat membantu untuk kecepatan proses pemilhan sampah. Termasuk mempermudah kinjera petugas pilah sampah.

Mengingat jika dipilah secara manual, akan lebih banyak sampah residu yang diperoleh.

“Kalau pemilahannya tanpa mesin pemilahan, ada saja sampah yang terlewat karena sampah tertumpuk,” ujarnya.

Baca juga: Dalam Sehari Pantai di Badung Dipenuhi 300 Ton Sampah, Terbanyak di Kuta

Ketersediaan satu mesin conveyor, juga dinilai belum sembanding dengan sampah yang masuk ke TOSS Centre untuk diolah.

Rata-rata ada sekitar 17,5 ton sampah yang harus diolah petugas TOSS Center setiap harinya. 

Belasan ton sampah itu harus langsung diolah para petugas, agar tidak menimbulkan bau busuk yang dapat mengganggu warga sekitar. 

“Sebagian besar sampah organik. Terutamanya saat hari raya, biasanya volume sampah organik meningkat” terangnya.

Dengan jumlah sampah organik yang masuk ke TOSS Centre, sehingga dibutuhkan mesin pemilahan sampah tambahan untuk mempercepat proses pemilahan sampah. 

Sekaligus sebagai cadangan, jika satu-satunga mesin conveyor mengalami kerusakan.

 “Kami sudah memohon pengadaan mesin pemilahan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Semoga bisa segera terealisasi,” jelas Suadnyana. (mit)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved