Berita Badung

Tak Digelar di Catus Pata, Tawur Agung Kesanga di Badung Tahun Caka 1945 Akan Dilaksanakan di Puspem

Tak digelar di Catus Pata, Tawur Agung Kesanga di Badung Tahun Caka 1945 akan dilaksanakan di Puspem Badung.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun-Bali.com / I Komang Agus Aryanta
Kepala Dinas Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha - Tak digelar di Catus Pata, Tawur Agung Kesanga di Badung Tahun Caka 1945 akan dilaksanakan di Puspem Badung. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Dalam menyambut tahun Caka 1945 atau hari raya nyepi tahun 2023, pemerintah kabupaten Badung akan melaksanakan Tawur Agung Kesanga.

Hanya saja tawur kesanga kali ini, tidak dilaksanakan di Catus Pata atau Perempatan Agung, namun akam dilaksanakan di Pusat Pemerintahan Badung

Pelaksanaan tawur kesanga itu pun dilaksanakan untuk menetralisir alam semesta, dengan melakukan nyomia buta kala.

Untuk diketahui biasanya upacara sehari sebelum Hari Raya Nyepi itu dilaksanakan di perempatan agung, seperti perempatan Kerobokan, Abiansemal, Petang dan yang lainnya.

Kadis Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha yang dikonfirmasi Selasa 21 Februari 2023 tak menampik hal tersebut.

Pihaknya mengaku Tawur Agung Kesanga menyambut tahun Caka 1945 akan dilaksanakan di Pusat Pemerintahan Badung (Puspem Badung). 

"Untuk tawur kesanga menyambut nyepi tahun cala 1945 kita akan laksanakan sesuai dengan petunjuk Bapak Bupati Badung," kata Sudarwitha.

Pihaknya mengaku, lokasi pelaksanaan upacara umumnya untuk nyomia Bhuta Kala ini dipilih karena merupakan pusat pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu juga merupakan petunjuk dari Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.

"Pemilihan lokaasi upacara di Puspem Badung memang baru pertama kali. Lantaran sebelumnya selalu dilaksanakan di Catus Pata salah satu desa," jelasnya sembari mengatakan tahun lalu di Desa Adat Carangsari. 

Baca juga: Bupati Giri Prasta Hadiri Pelebon Gusti Ngurah Alit Yudha

Dalam pelaksanaan Tawur Agung Kesanga, Sudarwita meengakui tentunya menggunakan berbagai macam sarana upacara.

Salah satunya menggunakan hewan kerbau.

Kemudian akan diikuti oleh Bendesa dari seluruh Kabupaten Badung

"Kita undang seluruh Bendesa untuk menyaksikan dan langsung nuur tirta," ungkap birokrat asal Petang tersebut. 

Untuk waktu pelaksanaan upacara disebutkan akan dimulai dari pukul 09.00 wita. Kemudian akan dipuput oleh Sadhaka yang merupakan perwakilan Sulinggih dari seluruh warih atau klan yang ada di Badung

"Ini juga sesuai dengan kebijakan Bapak Bupati Badung yang egaliter (tidak ada perbedaan)  dalam hal ini," jelasnya. 

Lebih lanjut dijelaskan, sejumlah persiapan telah dilakukan untuk melaksanakan upacara tersebut.

Bahkan sudah dilakukan perencanaan siapa saja Sulinggih yang akan memimpin upacara. 

"Untuk persiapan-persiapan sudah, cuma untuk prosesi Ngukat Genah akan menunggu hari baik," jelasnya.

Kendati demikian pihaknya berharap acara yang dilaksanakan berjalan dengan lancar, sehingga tidak ada kendala.

Selain itu juga tidak mengurangi makna dan membawa dampak positif bagi wilayah Badung.

"Kita berharap kegiatan ini berjalan sesuai harapan, untuk menetralisir alam semesta khususnya wilayah Badung," imbuhnya. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved