Berita Bali

97 Persen Guide China Dari Luar Bali, HPI Usulkan Kursus Bahasa Mandarin Bagi Pramuwisata Bali

apa sangka, dari 1.200 guide (pramuwisata) berbahasa Mandarin yang bekerja di Bali, nyatanya hampir sebagian besar berasal dari luar Bali.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Anak Agung Seri Kusniarti
Siapa sangka, dari 1.200 guide (pramuwisata) berbahasa Mandarin yang bekerja di Bali, nyatanya hampir sebagian besar berasal dari luar Bali. Hal ini diutarakan I Nyoman Nuarta, Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali kepada Tribun Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Siapa sangka, dari 1.200 guide (pramuwisata) berbahasa Mandarin yang bekerja di Bali, nyatanya hampir sebagian besar berasal dari luar Bali.

Hal ini diutarakan I Nyoman Nuarta, Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali kepada Tribun Bali.

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Bali memberikan dampak terhadap dunia pariwisata.

Akibatnya, guide bahasa Mandarin di Bali pun, meninggalkan Bali untuk mencari pekerjaan baru agar bisa bertahan hidup.

Sementara ini, kata dia, hanya tersisa 200 orang pramuwisata yang dilihat oleh HPI siap bekerja dalam jangka pendek.

Baca juga: ASITA Pastikan Tidak Ada Jual Beli Kepala Wisatawan China, Pelaku Akan Ditindak Tegas

Baca juga: Libatkan Orang Muda Bali, Cha China Clan Berani Tampil Beda Jadi Restoran Autentik China di Canggu

I Nyoman Nuarta (baju hitam) - Siapa sangka, dari 1.200 guide (pramuwisata) berbahasa Mandarin yang bekerja di Bali, nyatanya hampir sebagian besar berasal dari luar Bali.

Hal ini diutarakan I Nyoman Nuarta, Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali kepada Tribun Bali.
I Nyoman Nuarta (baju hitam) - Siapa sangka, dari 1.200 guide (pramuwisata) berbahasa Mandarin yang bekerja di Bali, nyatanya hampir sebagian besar berasal dari luar Bali. Hal ini diutarakan I Nyoman Nuarta, Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali kepada Tribun Bali. (Tribun Bali/Rino Gale)

“Hampir 97 persen dari 1200 guide bahasa Mandarin itu datang dari luar Bali.

Waktu Covid-19, mereka kembali ke kampung halaman, ke pekerjaan awal di pabrik, dan lain-lain,” kata I Nyoman Nuarta saat dihubungi Tribun Bali pada Rabu, 22 Februari 2023.

Tidak tinggal diam, diinternalisasi HPI dan diupayakan oleh Gubernur Bali, HPI mencari solusi terkait ketersediaan SDM (guide).

Gubernur Bali pun telah mendorong Kepala Dinas Pariwisata Bali, agar memberikan kursus bahasa Mandarin kepada masyarakat umum.

Kursus ini diberikan kepada masyarakat Bali yang berminat menjadi pramuwisata wisatawan, dari China atau Tiongkok, dan mau bekerja sesuai aturan yang ada di Bali.

“Bukan bermaksud untuk mendiskriminasi, karena jelas kita ini adalah negara NKRI, tetapi kadangkala kita perlu agar kekurangan ini tidak terus terjadi,” kata Nyoman Nuarta.

Nyoman Nuarta memaparkan saat ini masih sedikit orang Bali yang menjadi guide bahasa Mandarin.

Namun, dari bulan ke bulan selalu terjadi penambahan walaupun tidak sebesar yang ditargetkan.

Sejumlah wisman China sedang menikmati hidangan di Pantai Kedonganan sebelum pandemi.
Sejumlah wisman China sedang menikmati hidangan di Pantai Kedonganan sebelum pandemi. (ask)

Secara penghasilan, guide bahasa Mandarin jelas memiliki penghasilan yang lebih besar namun Nyoman Nuarta mengakui bahasa Mandarin cukup sulit dipelajari.

Walaupun demikian, Nyoman Nuarta yakin semua yang berminat bisa melewati proses dan ia melihat ketertarikan terhadap bahasa Mandarin mulai meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved