Berita Denpasar

Usung Ogoh-Ogoh Mahespati Yudha, STT Eka Dharma Suwitra Berikan Pesan Jaga Keharmonisan

Usung Ogoh-Ogoh Mahespati Yudha, STT Eka Dharma Suwitra Berikan Pesan Jaga Keharmonisan Antar Saudara

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Fenty Lilian Ariani
Putu Yunia
Ketua STT Eka Dharma Suwitra, Banjar Batannyuh, Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, Denpasar, I Kadek Dwipayana menjelaskan beberapa persiapan jelang Hari Raya Nyepi Tahun 2023 kepada Tribun Bali 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hari Raya Nyepi identik dengan pembuatan ogoh-ogah yang menjadi salah satu rangkaian upacara yang dinantikan. 

STT Eka Dharma Suwitra dari Banjar Batannyuh, Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat juga tidak ketinggalan untuk membuat ogoh-ogoh untuk perayaan Nyepi. 

Ditemui di banjar sebagai lokasi pembuatan, STT Eka Dharma Suwitra sedang membuat ogoh-ogoh yang mengusung tema “Mahespati Yudha”. 

Tema ini disepakati bersama setelah sebelumnya ada lima tema yang diusungkan. 

Kepada Tribun Bali, Agung Wah selaku Ketua Perancang ogoh-ogoh menjelaskan makna dari ogoh-ogoh

“Kami mengusung tema Mahespati Yudha yang terdiri dari tiga karakter yaitu, Rahwana yang sudah berubah menjadi Dasamuka, yang kedua adalah Patih Suwanda yang memegang panah, dan Sukrasana yaitu adik dari Patih Suwanda,” rinci Agung Wah. 

Mahespati Yudha menceritakan persilihan antara kakak dan adik yaitu Patih Suwanda dan Sukrasana karena perbedaan fisik. 

Hal ini sangat berhubungan dengan permasalahan dunia yang saat ini kerap dialami di keluarga antar saudara, tidak hanya karena fisik tetapi juga karena harta dan faktor lainnya. 

Tokoh utama dari ogoh-ogoh ini adalah Rahwana yang sudah menjelma menjadi Dasamuka karena kewalahan menghadapi seorang Patih Suwanda. 

Rahwana adalah seorang raja dari Alengka yang merupkan manusia menyerupai raksaksa dengan badannya yang besar dan bertaring. 

Ia berkonflik dengan Patih Suwanda karena Alengka yang merupakan wilayah kekhasannya ditenggelamkan oleh Kerajaan Mahespati. 

Di sebelah kiri arah wana adalah Patih Suwanda dari Kerajaan Mahespati yang membawa sebuah panah. 

Patih Suwanda memiliki seorang raja yang bernama Arjuna Sasrabahu. 

Sementara yang sebelah kanan adalah adik dari Patih Suwanda yang bernama Sukrasana. 

Sayangnya, Sukrasana sering disuruh menjauh dari dan kerap tidak diakui oleh sang kakak karena sosoknya yang kerdil dan buruk rupa. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved