Berita Denpasar
Usung Ogoh-Ogoh Mahespati Yudha, STT Eka Dharma Suwitra Berikan Pesan Jaga Keharmonisan
Usung Ogoh-Ogoh Mahespati Yudha, STT Eka Dharma Suwitra Berikan Pesan Jaga Keharmonisan Antar Saudara
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Fenty Lilian Ariani
Berbeda dengan kakaknya yang sangat tampan dan sangat digandrungi oleh kaum wanita sehingga ia malu memiliki adik seperti Sukrasana.
Patih Suwanda kemudian mengeluarkan syarat kepada sang adik untuk mengelilingi Taman Sriwedari.
Siapa sangka ternyata Sukrasana mampu memenuhi syarat kakaknya itu, namun sayangnya kakaknya malah mengingkari janjinya.
Ia justru menakut-nakuti adiknya dengan panah yang ia punya agar adiknya menjauh.
Sayangnya, anak panah itu malah betul-betul melayang dan membunuh adiknya sendiri.
Sukrasana ini kemudian ingin membalaskan dendamnya kepada Patih Suwanda.
Berhubung Dasamuka dan Patih Suwanda sedang berkonflik, Sukrasana lantas masuk ke dalam raga Dasamuka melalui taringnya.
Sukrasana mengeluarkan ajian dengan menggigit leher dari kakaknya yang membuat Suwanda gugur melawan Dasamuka.
Pembuatan ogoh-ogoh ini memberikan pesan kepada masyarakat saat ini agar sebagai saudara hendaknya tetap menjaga hubungan yang harmonis dan tidak berselisih seperti yang terjadi pada Patih Suwanda dan Sukrasana.
“Walaupun perselisihan itu pasti saja ada tetapi diharapkan jangan sampai saling menginjak, menyakiti, apalagi membunuh.
Justru kita sebagai saudara, hendaknya harus saling menyayangi dan menerima apapun keadaan saudara, bila perlu harus melengkapi,” tutur Agung Wah.
Ogoh-ogah sudah berprogres 85 persen dan ditargetkan akan selesai akhir bulan Februari dengan menghabiskan dana Rp 30-35 juta.
Agung Wah berharap ogoh-ogoh ini dapat selesai tepat waktu dan bisa memberikan pesan mendalam untuk masyarakat di Hari Raya Nyepi yang akan datang. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.