Berita Bali

Istri WNA Australia yang Dihantam Dengan Kursi Hingga Tewas Berharap Pelaku Diberi Hukuman Setimpal

Istri WNA Australia yang dihantam dengan kursi hingga tewas di sebuah Warung Cafe di Jimbaran berharap pelaku diberi hukuman setimpal.

Penulis: Putu Honey Dharma Putri W | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Putu Honey Dharma Putri W
Pelaku IGW - Istri WNA Australia yang dihantam dengan kursi hingga tewas di sebuah Warung Cafe di Jimbaran berharap pelaku diberi hukuman setimpal. 

"Kok bisa, itu pun warungnya dia, rumah dia, tapi kok gak ada yang bangun."

"Gak ada niat untuk menghubungi suami saya, ambulance atau apa,” paparnya.

Saat setelah menemukan suaminya, ia pun langsung menelpon ambulance dan Troy sempat di larikan ke Rumah Sakit BIMC Kuta, namun dokter menyatakan Troy telah meninggal dunia.

Berdasarkan hal tersebutlah Nyoman P melapor ke Polsek Kuta Selatan atas kasus pembunuhan suaminya.

Ketika ditanya mengenai sosok Troy, Nyoman P mengaku suaminya merupakan orang yang sangat ramah hingga sangat mudah percaya dengan orang lain.

“Suami saya memang begitu, dia suka berteman, siapa pun baru kenal dia rangkul, dia loyal berikan orang apa-apa."

"Saya sempat bilang buat jangan terlalu percaya sama orang itu (pelaku), tapi suami ya begitu dia kekeh percaya sama dia (pelaku),” jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa suaminya tak pernah buat onar atau pun memiliki masalah sama siapapun.

“Kalo benar memang suami saya melakukan hal-hal seperti pengakuan dia (pelaku) saya jelas juga butuh bukti. Karena siapa saja bisa asal bicara,” tambahnya.

Nyoman P mengaku sangat terpukul dengan kepergian suaminya yang dengan cara mengenaskan tersebut. 

Bahkan ia mengaku telah menghubungi keluarga suaminya yang berada di Australia.

“Saya sudah hubungi orang tua suami saya, saudara suami saya."

"Dan suami saya dekat sekali dengan ayahnya, jadi ayahnya bener-bener terpukul banget dengan kabar ini,” pungkasnya

Nyoman P juga menjelaskan bahwa ini merupakan ketiga kalinya Troy mengunjungi Bali.

“Ini yang ketiga di ke Bali. Suami saya jemput saya dan anak kami kesini,"

"Setelah itu tanggal 28 ini harusnya kami berangkat ke Australia,” katanya.

Ia berharap bisa cepat membawa jenazah suaminya untuk pulang, namun karena prosedur kepolisian yang mengharuskan suaminya menjalani otopsi, ia pun harus menunggu.

Tak hanya itu, Nyoman P juga berharap IGW pelaku pembunuhan suaminya dapat dihukum sesuai dengan perbuatannya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved