Music Zone

Jadikan Bernyanyi Bagian dari Metode Pembelajaran, Gung Tien Ungkap Alasannya

Jadikan bernyanyi bagian dari metode pembelajaran, Gung Tien ungkap alasannya.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Putu Yunia Andriyani
Anak Agung Putu Sugiantiningsih alias Gung Tien ungkap alasan menjadikan bernyanyi sebagai metode pembelajarannya. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Memiliki background sebagai seorang penyanyi membuat Anak Agung Putu Sugiantiningsih berinovasi untuk memberikan materi. 

Dosen Stispol Wira Bhakti Denpasar ini memiliki metode belajar yang unik yaitu dengan mengajak peserta didik bernyanyi bersama. 

Tentu saja lagu-lagu yang dinyanyikan bersama audiensnya berkaitan dengan materi yang ia bawakan. 

Seperti saat memberikan materi Pengelanan Kehidupan Berbangsa Bernegara serta Bela Negara dalam Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) Universitas Terbuka Denpasar

Perempuan yang akrab disapa Gung Tien ini mengajak peserta didiknya untuk bernyanyi “Rayuan Pulau Kelapa” dan “Sesaat Kau Hadir”. 

Menurut Gung Tien, seni merupakan media untuk menyalurkan ilmu sehingga lebih cepat tersampaikan dan diterima audiens. 

Lagu lebih efektif dibandingkan hanya berbicara atau berceramah berlama-lama tapi nyatanya tidak memberikan pemahaman. 

Para mahasiswa juga terlihat antusias untuk ikut bernyanyi dan kembali bersemangat setelah sebelumnya terlihat mulai lemas dan mengantuk. 

“Saya berpikir melalui seni itu ilmu akan lebih cepat untuk diterima, energi atau motivasi itu bisa masuk lebih cepat melalui seni. 

Baca juga: Gelar Upacara Wisuda ke-152, Universitas Udayana Alami Peningkatan Mahasiswa Lulus Tepat Waktu

Lewat lagu seseorang bisa lebih paham terkait dengan nilai-nilai yang ingin disampaikankan,” kata Anak Agung Putu Sugiantiningsih. 

Gung Tien melihat saat ini banyak masyarakat yang justru bangga dengan negeri orang lain padahal Indonesia merupakan negeri yang sangat luar biasa. 

Buktinya banyak negara yang berusaha menjajah Indonesia untuk mendapatkan kekayaan alamnya. 

Lagu Rayuan Pulau Kelapa ini mengingatkan kembali kekayaan alam Indonesia termasuk juga pantai-pantainya yang sangat dirindukan dan dicintai. 

Apalagi Bali yang terkenal dengan pantainya yang bersih dan luar biasa patut untuk dijaga dan dilestarikan. 

Kemudian lagu kedua yang dibawakan adalah “Sesaat Kau Hadir” untuk mengingatkan pada mahasiswa baru. 

Keberadaan mereka di UT ini hanyalah sesaat namun memberikan manfaat yang luar biasa sehingga mereka mendapatkan gelar yang diinginkan. 

Nantinya gelar tersebut dapat dipergunakan untuk mengembangkan karir, mengangkat harkat, martabat, dan derajat diri serta keluarga. 

Dibalik banyaknya lagu-lagu kebangsaan yang diciptakan, Gung Tien sangat menyayangkan banyak generasi muda yang tidak hafal dengan lagu-lagu tersebut. 

Padahal melalui lagu Gung Tien yakin dapat lebih mudah menumbuhkan motivasi dan rasa semangat akan kecintaanya terhadap Indonesia. 

Teori dalam sebuah pelajaran perlu dipadupadankan dengan kreatif sehingga dapat melahirkan metode pembelajaran yang menarik. 

Metode pembelajaran yang ia punya pun bermanfaat untuk bisa melestarikan lagu kebangsaan yang saat ini seolah mulai dilupakan. 

“Iya ini juga sekaligus membuat mereka tahu karena kadang saat ini saya melihat mereka lebih gemar dengan lagu-lagu Korea dan lagu lagu barat,” ujarnya. 

Kedepannya, Gung Tien berharap akan banyak terlahir pendidik yang berkualitas untuk mencerdaskan masa depan bangsa. 

Tidak hanya untuk sekedar mencari pendapatan tetapi juga memiliki tujuan mulia dan didasarkan ketulusan dapat mengimplementasikan ilmu kepada peserta didik. 

Karena ketika peserta didik menjadi seorang yang sukses maka pendidik pun turut bangga karena itulah kesuksesan seorang pendidik. (yun)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved