Sponsored Content
Perbarindo Bali Dukung Wayan Koster Lanjutkan Kepemimpinan Gubernur Bali di Periode Kedua
Gubernur Koster Totalitas Berpihak ke Sektor Ekonomi dan Kerja Nyata Perpanjang Relaksasi Restrukturisasi Kredit
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Keberpihakan Gubernur Bali, Wayan Koster di sektor ekonomi mendapatkan apresiasi dalam acara Musyawarah Daerah (MUSDA) XI PERBARINDO (Perhimpunan BPR Indonesia) Bali dengan tema ‘Penguatan Peran BPR/BPRS untuk Pemulihan dan Kebangkitan menuju Bali Era Baru’ pada Jumat (Sukra Umanis, Merakih) 24 Februari 2023 di Hotel Aston Denpasar.
Apresiasi tersebut diberikan karena Gubernur Wayan Koster dinilai telah berjuang nyata memperpanjang relaksasi restrukturisasi kredit tertuang pada Relaksasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 yang akan berakhir 31 Maret 2023, akan dilanjutkan kembali dari tanggal 1 April 2023 sampai dengan 31 Maret 2024.
Atas hal itulah, Perbarindo Bali memberikan dukungan sekaligus apresiasi, serta ucapan terima kasih atas perjuangan Gubernur Bali, Wayan Koster dengan menyuarakan nada “kami dari 133 Anggota BPR, dibelakang kami ada 1.000 orang lebih yang sangat mengharapkan kepemimpinan Bapak Wayan
Koster untuk terus dilanjutkan sebagai Gubernur Bali di periode selanjutnya (periode kedua, red), dan kami siap mendukung”.
Baca juga: Kerja Keras Gubernur Diapresiasi Wali Kota Bersama Masyarakat Denpasar Dukung Wayan Koster 2 Periode
Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sambutannya menyampaikan pembangunan Bali dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru salah satunya diwujudkan dengan membangun infrastruktur monumental dan fundamental di Bali, yang meliputi :
1) Pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih di Karangasem;
2) Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung;
3) Pembangunan jalan shortcut Singaraja-Mengwi;
4) Pembangunan 3 Pelabuhan sekaligus: Pelabuhan Sanur di Denpasar, Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan;
5) Pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Buleleng;
6) Pembangunan Bendungan Tamblang di Buleleng;
7) Pembangunan Bendungan Sidan di wilayah Badung-Bangli-Gianyar; dan
8) Pembangunan Tol Jagat Kerthi Bali, sepanjang 96 km, menghubungkan Gilimanuk-Mengwi.
Infrastruktur yang sudah dibangun di Bali Selatan, Bali Timur, Bali Utara, dan Bali Barat akan terjadi keseimbangan wilayah dan berdampak terhadap majunya perekonomian Bali, hingga terwujudnya ekonomi yang berdaya saing.
Kalau ekonomi Bali sudah tumbuh, maka lembaga keuangan seperti Bank dari BUMN, Bank dari BUMD, sampai BPR akan berperan maksimal membantu pembangunan ekonomi di Bali.
Gubernur Bali menegaskan Pandemi Covid-19 telah dijadikan pelajaran, karena semenjak pandemi Covid-19 Bali tidak bisa lagi mengantungkan diri hanya pada satu sektor pariwisata, namun fundamental dan struktur perekonomian Bali harus ditransformasi dengan memanfaatkan potensi perekonomian Bali sesuai konsep Ekonomi Kerthi Bali yang memiliki 6 Sektor Unggulan, yaitu: