Berita Bali
Belum Ada Kasus Flu Burung, Dispar Khawatir Isu Dimainkan Jatuhkan Pariwisata Bali
Belum ada kasus flu burung, Dispar Bali khawatir isu dimainkan dan jatuhkan pariwisata Bali.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hingga kini belum ditemukan kasus flu burung kembali di Bali.
Jika kasus ditemukan fasilitas kesehatan (faskes) harus melaporkan hal tersebut kurang dari 24 jam.
Hal tersebut disampaikan oleh, Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr. I Nyoman Gede Anom.
“Jadi intinya yang pertama kita akan menjalin kerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan karena untuk unggas-unggas mereka yang menangani agar juga dipantau yang banyak melihara unggas di Bali,” katanya pada, Senin 27 Februari 2023.
Lebih lanjutnya ia mengatakan sementara untuk di kesehatan pihaknya sudah membuat edaran di seluruh Kabupaten/Kota di Rumah Sakit, Puskesmas agar benar-benar memantau karena gejalanya sama.
Gejala dari flu burung biasanya seperti demam, batuk, sesak nafas dan ada riwayat kontak langsung dengan unggas.
“Masyarakat saya imbau kalau ada gejala flu demam, sakit kepala, mual, sesak nafas dan bercengkrama dengan burung peliharaannya, dan unggas tiba-tiba ada mati masal segera laporkan ke Puskemas dan yang paling penting karena ini virus pola hidup bersih dan sehat itu paling penting utama,” tambahnya.
Jika menemukan gejala seperti itu agar segera dilaporkan dan ditangani segera mungkin.
Kalau cepat ditangani pasti tidak fatal.
Baca juga: Dispar Bali Bentuk Satgas Untuk Tangani Permasalahan WNA Selama di Bali
Sampai saat ini di Bali belum ada kasusnya dan kurang dari 24 jam harus dilaporkan.
Untuk kesiapan Bali sama seperti menghadapi Covid-19 dan dari sisi faskes seperti Puskesmas harus siap menerima kasus flu burung.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun mengatakan sangat mengatensi hal ini karena pariwisata sangat rentan terhadap isu-isu seperti itu.
Salah satunya seperti Isu flu burung.
Tentunya isu ini sangat rentan karena persaingan destinasi di samping memang untuk menjaga Bali dadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Pemerintah Provinsi Bali Pak Gub langsung memanggil Kadis Pertanian Kadis Kesehatan untuk membahas itu. Sebelumnya kan kita persaingan destinasi ini kan bisa digoreng bisa dimainkan oleh pesaing-pesaing kita terutama di Internasional,” kata, Cok Pemayun. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.