Berita Tabanan

Manajemen Latih 12 Karyawan Bahasa Mandarin, Persiapan Objek Wisata Tanah Lot Sambut Turis China

Manajemen juga berkoordinasi dengan otoritas terkait guide atau pemandu yang akan mendampingi wisman China di Tanah Lot.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
ask
Manajemen objek wisata Tanah Lot memberikan pembekalan bahasa Mandarin terhadap 12 karyawan. Kunjungan turis China ke Bali sudah berangsur pulih. Manajemen juga berkoordinasi dengan otoritas terkait guide atau pemandu yang akan mendampingi wisman China di Tanah Lot. 

TRIBUN-BALI.COM - Manajemen objek wisata Tanah Lot memberikan pembekalan bahasa Mandarin terhadap 12 karyawan.

Kunjungan turis China ke Bali sudah berangsur pulih.

Manajemen juga berkoordinasi dengan otoritas terkait guide atau pemandu yang akan mendampingi wisman China di Tanah Lot.

Asisten Manajer Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot, Putu Toni Wirawan mengatakan, Divisi Humas DTW Tanah Lot sudah mentraining 12 orang yang berhubungan dengan wisatawan Tiongkok.

Pihaknya bekerjasama dengan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana dalam kursus Bahasa Mandarin. Setidaknya pada 2022 lalu, sekitar tiga bulan pelatihan dilakukan. Sedangkan untuk Manajemen dengan guide khusus bahasa mandarin memang belum ada.

Baca juga: Tingkatkan Penyaluran KPR, Bank BJB Tawarkan Suku Bunga Kompetitif

Baca juga: Yabes Pecah Telur Laga Bali United vs Persis Solo, Menakar Urgensi Penggunaan VAR di Liga 1

“Kalau dulu pelatihan kami sudah ada. Tapi, memang perlu diperlancar lagi. Ada 12 pegawai yang dulu mengikuti (pelatihan Bahasa Mandarin). Sedangkan untuk guide khusus maka akan kami koordinasikan untuk menyediakan guide tamu Tiongkok,” ucapnya, Rabu (1/3).

Mereka yang mendapatkan pelatihan Bahasa Mandarin mulai dari humas hingga penjual tiket. Toni menjelaskan, meski belum fasih, setidaknya mereka tahu apa yang diinginkan oleh wisatawan China atau Tiongkok.

Saat nanti sudah setiap hari ada wisman China datang, maka DTW Tanah Lot akan bekerjasama dengan pihak kampus untuk urusan guide tersebut. Uniknya, ternyata ada juga pedagang yang bisa Bahasa Mandarin karena sudah sering berhadapan dengan turis China.

“Tapi memang terkadang atau banyak juga kalau rombongan itu memang sudah membawa tour leader ada. Biasanya yang membawa bendera itu leadernya. Mungkin kami akan handle pasangan yang datang. Memang ada beberapa penjual atau pedagang yang paham di Tanah Lot, karena sering berkomunikasi,” jelasnya.

Untuk kedatangan wisman China ke Tanah Lot per pekan bisa mencapai 20 hingga 50 orang. Ini memang tak sebanding sebelum pandemi yang bisa mencapai hingga 2.000 per pekan. Sementara dominasi wisman Asia masih dipegang oleh Vietnam Taiwan, Malaysia dan Thailand. Untuk Eropa, paling banyak Rusia disusul Jerman, Belanda. Selanjutnya juga ada wisatawan Australia.

“Domestik, pelajar-pelajar keluarga. Rombongan-rombongan kebanyakan kalau domestik. Paling tidak sehari saat ini itu rata-rata kunjungan 5.000-an. Waktu kemarin tahun baru ada sampai di 11 ribu kunjungan satu hari,” bebernya.

Pada Januari 2023 kunjungan ke objek wisata Tanah Lot mencapai 172.724. Pada bulan Februari turun menjadi 152.916 kunjungan. Kunjungan ke Tanah Lot dari wisatawan dari domestik dan mancanegara. (ang)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved