Pemilu 2024

Respons Erick Thohir Usai Didukung jadi Cawapres : Saya Rasa Masih Terlalu Dini

Respons Erick Thohir Usai Didukung jadi Cawapres : Saya Rasa Masih Terlalu Dini

Editor: Fenty Lilian Ariani
BolaSport/Muhammad Alif Aziz Mardiansyah
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan senyuman saat menjalani sesi jumpa pers di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (19/2/2023) siang. 

JAKARTA, TRIBUN-BALI.COM - Menteri BUMN Erick Thohir memberikan tanggapannya soal dirinya yang didukung menjadi Cawapres mendampingi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang. Dukungan itu digaungkan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas). Dukungan diungkapkan Zulhas dalam sebuah pantun di acara Rakornas PAN yang digelar di Semarang pada Minggu (26/2).
"Jalan-jalan ke Simpang Lima, jangan lupa beli lumpia. Kalau Pak Ganjar dan Pak Erick sudah bersama, Insya Allah Indonesia tambah jaya," ujar Zulkifli Hasan.

Menanggapi hal tersebut, Erick mengatakan, itu merupakan sebuah apresiasi yang diberikan kepadanya. Apresiasi tersebut juga tidak bisa semata-mata ditolak oleh Erick. Karena menurut Erick, dukungan untuk dirinya maju Pilpres 2024 tersebut juga dinilai sebagai suatu hal yang wajar. Terutama jika dilakukan oleh partai, lembaga riset, atau dari masyarakat sendiri.

"Kalau itu apresiasi kan saya enggak bisa bilang tidak, ya itu natural yang terjadi oleh beberapa partai, oleh lembaga riset atau dari masyarakat itu sendiri," kata Erick dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (28/2).

Terkait kecocokannya dengan Ganjar Pranowo, Erick enggan menjawabnya. Erick menyebut soal penentuan pasangan di Pilpres itu bukan permasalahan cocok atau tidak cocok. Karena itu merupakan kebijakan dan sebuah usaha masing-masing partai dalam mengkolaborasikan figur-figur yang ada.

"Saya rasa terlalu dini. Karena kalau kita bicara pasangan itu kan 20 persen, jadi itu bukan cocok enggak cocok. Ini kebijakan masing-masing partai. Atau bisa tidak partai ini mengkolaborasikan figur-figur yang ada," terang Erick. 

Pengamat Politik Tidak Heran

Hubungan harmonis antara PAN dengan Menteri BUMN Erick Thohir menciptakan dampak elektoral yang kuat. Terutama untuk diusung maju sebagai Cawapres.
Pengamat Politik Parameter Politik Adi Prayitno mengatakan, kedekatan PAN dan Erick Thohir semakin menunjukkan adanya yang jelas figur yang layak diusung PAN untuk Pilpres 2024. “Karena kita tahu bersama, belakangan ini Erick Thohir memang cukup mesra, cukup akrab dengan PAN,” ucap Adi, Selasa (28/2).

Dia menilai kedekatan Erick Thohir dengan PAN, sudah terjalin sejak lama. Bahkan dalam beberapa kesempatan Erick Thohir sering hadir dalam agenda internal partai berlambang matahari terbit tersebut. Lebih lanjut dia menyebut, kedekatan Erick Thohir paling jelas terlihat saat Zulhas menyapa dengan sapaan saudaraku. Hal itu tentu semakin menunjukkan kedekatan positif antara Erick Thohir dengan PAN.

“Pak Zulhas mengatakan Erick Thohir itu, adalah saudaraku yang dalam bahasa PAN, itu sudah menjadi orang dalam,” terang Adi.
Maka dari itu, kata dia, tidak mengherankan jika Erick Thohir mendapat banyak dukungan kuat dari para kader PAN di berbagai daerah. Menjadikan Erick Thohir figur kuat diusung maju sebagai Cawapres pada Pilpres mendatang.

Sementara pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, wacana untuk menduetkan Ganjar dan Erick adalah strategi untuk mencari pasangan yang kira-kira bakal menang di 2024. “Itu bagian dari strategi, mendukung yang kira-kira pasangan Capres Cawapres yang bakal menang,” kata Pangi, Senin (27/2).

Di sisi lain, Pangi menilai KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) belum memiliki ‘lem perekat’ sehingga para Parpol anggotanya Golkar, PAN dan PPP belum bisa satu suara untuk Capres dan Cawapres. “Jadi, saya melihat KIB sejauh ini tidak punya lem perekat koalisi, lem perekat koalisi itu adalah kandidasi, sementara sejauh ini KIB belum mendeklarasikan capres dan cawapres dari 3 parpol ini baik Golkar, PPP maupun PAN,” ujar Pangi.

Karena itulah, menurut Pangi, ‘bola liar’ Capres- Cawapres dari Parpol anggota KIB mengarah ke banyak nama. Para ketua umum pun mengincar posisi tersebut, namun masih sebatas Cawapres. “Sejauh ini belum ada Capres-Cawapres potensial dari kader KIB, positioning mereka baru Cawapres. Tentu partai di koalisi KIB juga melihat potensi dan kans menang,” kata Pangi. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved