Kebakaran di Depo Plumpang Pertamina

Penyebab Kebakaran Depo Plumpang karena Sambaran Petir? Ini Penjelasan Ahli, Sebut Segitiga Api

Penyebab Kebakaran Depo Plumpang karena Sambaran Petir? Ini Penjelasan Ahli, Sebut Segitiga Api

TribunJakarta.com
Kondisi Terkini Depo Pertamina Plumpang Koja, Jakarta Utara, Sabtu 4 Maret 223 pukul 2.00 WIB, tewas 13 orang dan 49 luka bakar. 

 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Penyebab kebakaran di Depo Plumpang Pertamina, Jakarta Utara diduga karena tersambar petir pada Jumat (3/3/2023) malam.

Kebakaran Depo Plumpang Pertamina itu menyebabkan belasan korban meninggal dunia.

Pengamat Energi, Ali Ahmudi menyoroti penyebab terjadinya kebakaran yang melanda Depo Plumpang Pertamina.

Pasalnya, dugaan sementara kebakaran terjadi lantaran tersambar petir.

Ali mengatakan, sambaran petir yang menyerang pipa yang berisi bahan bakar minyak (BBM) bisa saja menimbulkan api. Hal itu terjadi jika pipa tak sesuai standar internasional.

Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir Minta Pertamina Usut Kebakaran Depo Plumpang: Saya akan Ikut Mengawal

"Ini berarti, jika tangki atau pipa yang dipakai sesuai standar, kecil kemungkinan bisa bocor hanya karena sambaran petir yang mungkin lagi iseng," kata Ali saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (4/3/2023).

Menurut Ali, pipa yang digunakan untuk menampung bahan bakar minyak (BBM) sepatutnya menggunakan bahan dari baja atau sesuai dengan standar internasional adalah setebal 4,85 milimeter.

"Standar internasional menyebutkan bahwa untuk migas ketebalannya sekitar 4,85 mm (lebih tinggi dari tangki/pipa biasa sekitar 2,0 mm)," ujar dia.

Baca juga: Dugaan Penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Pipa Dialiri BBM Disebut Meledak Tersambar Petir

Meski demikian, Ali mengatakan ada indikasi lain penyebab timbulnya api di Depo Plumpang Pertamina.

"Pastinya ada sebab lain sehingga terbentuk segitiga api penyebab kebakaran tersebut," paparnya.

Sebelumnya, Kasie Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Utama, Abdul Wahid menjelaskan dugaan sementara penyebab kebakaran tersebut bisa terjadi.

Menurutnya, kebakaran tersebut terjadi diduga karena sambaran petir.

"Dari informasi yang diterima itu, karena tersambar petir," kata Abdul, Sabtu (4/3/2023) melalui keterangannya.

Kini, petugas dari Sudin Gulkarmat Jakarta Utara diperkirakan Abdul masih akan bertambah. Mengingat kebakaran tersebut hingga dini hari, sekira pukul 00.44 WIB masih terus terjadi.

"Jumlah personel kemungkinan masih bertambah. Kemungkinan dari dinas juga akan diturunkan. Saat ini, sedang dievakuasi," ujar Abdul.

Kesaksian Warga

Sebagian warga terdampak kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara mencoba untuk kembali ke rumah mereka untuk melihat kondisi terkini hunian yang selama ini mereka tinggali.

Mereka ingin memeriksa apakah masih ada barang-barang berharga yang bisa dibawa dari bawah puing-puing tersebut.

Haryati, seorang ibu yang turut mengungsi karena pemukimannya dilanda kebakaran akibat ledakan tangki di Depo Bahan Bakar Minyak (BBM) atau Integrated Terminal Pertamina Plumpang, mengaku bersyukur rumahnya masih utuh.

Pasalnya pada saat terjadinya kebakaran, bagian belakang rumah tetangganya telah dihancurkan untuk memudahkan akses pemadaman api.

"Rumah saya alhamdulillah utuh, tetangga saya yang dijebol belakangnya, dapurnya, kalau nggak ya habis juga," jelas Haryati, dalam tayangan Kompas TV, Sabtu (4/3/2023).

Haryati menjelaskan saat itu, tepatnya saat waktu Isya, dirinya baru pulang ke rumah.

Saat itu hujan gerimis, namun ia mendengar suara petir dua kali.

Ia mendengar informasi dari para tetangganya bahwa ledakan itu akibat tersambar petir saat hujan turun pada Jumat malam.

Dia mencium bau gas atau minyak yang cukup menyengat.

"Hujan rintik-rintik, saya pertama pulang itu habis isya, habis itu kan ada petir dua kali, katanya kena petir, eh nggak lama ya bau gas gitu," kata Haryati.

Haryati langsung mencari asal bau tersebut karena merasa khawatir baunya berasal dari dalam rumah, lantaran sang suami baru saja membeli minyak tanah.

"Kita nyari-nyari, takutnya gas dari saya atau minyak tanah saya tumpah karena bapaknya habis bawa minyak ya," papar Haryati.

Namun saat masih mencari asal bau tersebut, sesaat kemudian terdengar teriakan 'kebakaran' dari arah luar rumah.

Haryati dan sang suami langsung membawa anak mereka, menyelamatkan surat berharga dan lari keluar rumah menjauhi arah api.

Menurut kesaksiannya, api secara cepat langsung menjalar ke depan, namun tidak terkena rumahnya.

"Udah gitu orang teriak-teriak 'kebakaran kebakaran', kita langsung lari aja, ngambil anak, ngambil surat surat langsung kabur, itu apinya sudah (menjalar) ke depan," tutur Haryati.

Haryati kembali mengingat momen pada Jumat malam sebelum peristiwa naas itu menimpa lingkungan pemukimannya.

Saat itu hujan turun rintik namun disertai petir, sang suami baru saja menjemput anaknya yang selesai mengaji.

Saat hendak menyuruh sang anak mencuci kakinya, muncul bau minyak yang sangat menyengat tersebut.

"Waktu itu hujan rintik-rintik pas habis isya, habis bapaknya jemput anak ngaji, suruh cuci kaki kok bau minyak tanah ya, kita cari-cari," kata Haryati.

 

 

Artikel terkait telah tayang di Tribunnews dengan judul Pengamat Energi Sebut Petir Bisa Jadi Penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved