Berita Bali

Kasus Pencurian Motor di Bali, IKA Jual Paling Mahal Rp 1 Juta, Beraksi di Empat Kabupaten Berbeda

Pencurian Motor di Bali, Dijual di Lapak Minuman Wilayah Buleleng, Sasar Kunci Nyantol dan Modus Rusak Kunci Target

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Kasus Pencurian Motor di Bali, IKA Jual Paling Mahal Rp 1 Juta, Beraksi di Empat Kabupaten Berbeda 

"Dan untuk sembilan kendaraan masih pendataan dan masih kordinasi dengan Polres lainnya. Artinya kendaraan tersebut masih belum terdata siapa pemiliknya dan TKP-nya dimana," ungkapnya.

"Itu juga karena banyaknya aksi curanmor yang dilakukan, jadi dia (tersangka) tidak bisa mengingatnya," imbuhnya.

Mantan Korspripim Polda Bali ini mengungkapkan, modus yang digunakan oleh tersangka adalah dengan menggunakan beberapa kunci.

Sedikitnya ada enam kunci buatan yang dimilikinya untuk mencoba stop kontak dari targetnya secara acak.

Kemudian, tersangka juga menyasar ke sepeda motor yang kuncinya masih nyantol.

Beruntungnya pelaku tak sampai melakukan perusakan rumah dan melompat pagar.

"Dari puluhan kendaraan, pelaku ini lebih menyasar tempat yang targetnya diletakkan di pinggir jalan misalnya seperti sawah dan kebun atau tempat sepi. Mayoritas kunci nyantol, tapi ada beberapa kunci yang dia siapkan untuk mencoba kendaraan pinggir jalan secara acak kemudian dibawa kabur," terangnya.

Dijual Paling Mahal Rp1 Juta

Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana mengungkapkan, setelah pelaku IKA ini berhasil menggondol sepeda motor, ia kemudian menawarkan hasil curian ke beberapa warga di wilayah Buleleng.

Bahkan, tak sedikit motor curiannya tersebut dibeli oleh seseorang yangnia kenal atau tidak dikenal di kedai/lapak minuman.

Namun, polisi menyebutkan pelaku yang sempat bekerja sebagai pengangkut pasir ini baru pertama kali masuk bui alias bukan residivis.

"Karena pelaku ini kerap minum, biasanya setelah minum ia menjualanya di sana. Bahkan, biasanya hasil curian tersebut digunakan untuk membayar minumannya," ungkapnya.

"Pelaku menjual barang curiannya tersebut dengan harga paling tinggi Rp 1 juta dan paling rendah Rp 700 ribu," imbuhnya.

AKBP Juliana menegaskan, pelaku curanmor lintas Kabupaten ini memang bekerja sendiri alias tak ada jaringan.

Sebelum melakukan aksinya, ia terlebih dahulu menumpang bus untuk menuju wilayah sasarannya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved