Berita Bangli

Diskominfosan Bangli Kekurangan Tenaga Programmer, Sejumlah Program Aplikasi Belum Bisa Berjalan

Diskominfosan Bangli kekurangan tenaga programmer, sudah menyampaikan proposal kebutuhan tenaga ke Bupati Bangli

Muhammad Fredey Mercury
Kadiskominfosan Bangli, I Wayan Dirgayusa - Diskominfosan Bangli Kekurangan Tenaga Programmer, Sejumlah Program Aplikasi Belum Bisa Berjalan 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Bangli hanya memiliki dua orang tenaga programmer.

Minimnya tenaga ini mengakibatkan sejumlah program aplikasi layanan publik belum bisa berjalan.

Hal tersebut diungkapkan Kadis Kominfosan Bangli, I Wayan Dirgayusa, Kamis 9 Maret 2023.

Kata dia, saat ini Diskominfosan Bangli sementara hanya memiliki dua orang programmer saja.

Baca juga: Diskominfo Bangli Butuh Tambahan Dua Programmer dan Dua Teknisi

Padahal sesuai perhitungan dinas, tenaga programmer yang dibutuhkan harusnya sebanyak tujuh orang.

"Dengan hanya ada dua orang saja, otomatis kebutuhan aplikasi kami kerjasama dengan pihak luar," sebutnya.

Dijelaskan, fungsi programmer adalah untuk membantu membuatkan aplikasi serta mengintegrasikan data aplikasi tersebut dengan aplikasi yang sudah ada.

Sebab sesuai hasil assessment, beberapa aplikasi yang sudah ada di Bangli, Bali memiliki fungsi sama.

"Saat ini yang baru kita penuhi adalah integrasi aplikasi yang mendukung layanan pemerintahan saja. Misalnya kepegawaian, kearsipan, perkantoran, keuangan. Sedangkan di satu sisi kita juga butuh aplikasi layanan publik," jelasnya.

Kadis asal Desa Demulih, Kecamatan Susut ini mengatakan sejatinya aplikasi-aplikasi layanan publik sudah tersedia di beberapa dinas.

Walau demikian aplikasi ini belum saling terintegrasi.

Misalnya di Dinas Pendidikan, Dirgayusa mengatakan dinas ini ada tiga jenis aplikasi.

Begitupun di Dinas Kesehatan ada dua aplikasi.

Padahal menurutnya, untuk mengefisienkan pekerjaan cukup dengan satu aplikasi saja.

"Selain perlu integrasi, di beberapa bidang lain seperti pariwisata dan ketenagakerjaan justru belum punya aplikasi. Sehingga perlu pembuatan aplikasi baru. Disamping itu programmer juga bertugas untuk mengubah aplikasi dari tampilan web menjadi mobile. Dengan demikian suatu pekerjaan bisa dilakukan lebih praktis, karena hanya melalui smartphone saja," ucap dia.

Menyikapi kekurangan tenaga programmer, mantan Camat Kintamani ini mengaku sudah menyampaikan proposal kebutuhan tenaga ke Bupati Bangli, pada tahun 2022.

Walau demikian sementara ini baru direalisasi dua orang programmer tenaga kontrak.

"Harapan kami kebutuhan tenaga programmer ini bisa segera dipenuhi di tahun 2023. Sehingga di tahun depan kebutuhan sumber daya TIK bisa kita penuhi," tandasnya. (mer)

Kumpulan Artikel Bangli

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved