Bali United

Pelatih Bali United Coach Teco: Pembatasan Pemain Naturalisasi Tidak Fair, Harusnya Terserah Klub

Pelatih Bali United isyaratkan keberatan soal aturan pemain naturalisasi. Teco: Pembatasan Pemain Naturalisasi Tidak Fair, Harusnya Terserah Klub.

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
Ist/Bali United
Stefano Cugurra atau Coach Teco saat dijumpai Tribun Bali di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, pada Jumat 23 Desember 2022 - Pelatih Bali United isyaratkan keberatan soal aturan pemain naturalisasi. Teco: Pembatasan Pemain Naturalisasi Tidak Fair, Harusnya Terserah Klub. 

TRIBUN-BALI.COM, BALI – Meski baru sekedar wacana yang berhembus, Pelatih Bali United Stefano Cugurra mengisyaratkan nada keberatannya mengenai pembatasan kuota pemain naturalisasi.

Setiap klub hanya bisa diperkuat 1 pemain naturalisasi non Asia Tenggara dan 1 pemain naturalisasi Asia Tenggara.

Menurut Teco hal itu bukanlah cara yang fair, sehingga dia tidak setuju atas wacana tersebut.

Teco mengaku sudah lama berkiprah di Indonesia dan mengenal pemain-pemain naturalisasi, betapa cintanaya mereka terhadap Ibu Pertiwi.

Baca juga: PSSI Bawa Polemik Baru Soal Regulasi Pemain Naturalisasi Liga 1, Marc Klok: Diskriminasi Pemain

Apalagi lanjut Teco, pemain Naturalisasi juga beberapa memiliki istri dan anak Indoneisa.

Seharusnya, kata Teco, kebebasan amemilih jasa pemain naturalisasi ada pada klub, bukan pada federasi.

“Menurut saya pemain naturalisasi mayoritas sudah lama sekali di Indonesia, mayoritas sudah punya keluarga istri orang Indonesia anak orang Indonesia, seharusnya menurut saya lebih bebas buat tim yang pilih bukan ada regulsi dari federasi, itu lebih fair,” tukas Teco kepada Tribun Bali, pada Jumat 10 Maret 2023.

“Orang-orang ini lama di Indonesia, mayoritas saya kenal pemain naturalisasi sudah main sama saya, dan mereka benar-benar cinta sama Indonesia seperti sudah lepas negara dari dia lahir, terus dia pilih hidup di Indonesia, saya pikir lebih bagus klub yang putuskan berapa pemain mau tidak mau lebih fair buat mereka,” imbuhnya.

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) merumuskan sistem kompetisi sepak bola Indonesia musim depan dengan sejumlah kebijakan – kebijakan yang dinilai kontroversial.

 Yang paling mendapat kritikan adalah pemain naturalisasi yang dibatasi hanya 2 orang pemainn setiap klub peserta Liga 1 yang kedepan juga namanya bakal dirubah menjadi Liga Indonesia dan Liga 2 menjadi Liga Nusantara.

Salah satunya Pemain Bali United yang geram, terminologi Naaturalisasi dan Warga Negara Indonesia (WNI) dibeda-bedakan di dalam sepak bola.

Padahal para pemain naturalisasi pun sudah disumpah menjadi seorang WNI.

Menurut Spaso, peraturan yang baru-baru ini beredar bertentagan dengan sifat olahraga, dan berharap dipertimbangkan kembali.

 “Sepak bola adalah olahraga global yang merayakan keberagamana. Peraturan yang beredar baru-baru ini bertentangan dengan semangat ini,” tulis Spaso di akun Instagram pribadinya.

 “Kami harap semua pihak dapat aamempertimbangkan kembali peraturan ini dan membuat liga yang adil inklusif untuk semua pemain #forbetterindonesiafootball,” sambung akun 2spasogol itu.

Kritikan juga hadir dari pemain naturalisasi lainnya seperti Marc Klok, Stefano Lilipaly, Beto Goncalves dan Ezra Walian. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved