Ini Permintaan Khusus Riekerink ke Shin Tae-yong Soal Egy di Timnas Indonesia Jelang FIFA Matchday

TRIBUN-BALI.COM – FIFA Matchday 2023 akan dilangsungkan pada akhir Maret 2023 dan Timnas Indonesia bersiap menghadapi agenda penting tersebut.

Juru racik Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, baru-baru ini diminta untuk tidak memaksakan diri memanggil Egy Maulana Vikri.

Dikutip Tribun Bali via laman Bolasport.com, Egy Maulana Vikri dilaporkan masih dibekap cedera ketika membela Dewa United.

Eks penggawa Persab Brebes tersebut diketahui tidak tampil kala Dewa United menghadapi PSM Makassar pada 1 Maret 2023.

Penyerang sayap tersebut diketahui baru kembali diturunkan kala Dewa United berhadapan dengan RANS Nusantara FC pada 5 Maret 2023.

Namun sayangnya, Egy Maulana Vikri hanya tampil selama 45 menit di babak pertama karena persoalan cedera.

Pemain yang pernah berkiprah di Liga Polandia itu kemudian absen kala Dewa United berhadapan dengan Arema FC pada 10 Maret 2023.

Ya, Egy Maulana Vikri secara khusus diminta untuk konsentrasi menyembuhkan cederanya supaya bisa kembali fit di pertandingan berikutnya bersama Dewa United.

Baca juga: Jadwal Resmi FIFA Matchday Skuat Garuda, Timnas Indonesia vs Burundi & Kata Sandy Walsh Soal Cedera

Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, mengatakan bahwa ia memang tidak mau memaksakan Egy Maulana Vikri bermain melawan Arema FC.

Sebab, kondisinya memang tidak memungkinkan menjalani pertandingan.

"Egy Maulana Vikri selalu bermain bersama kami dan kami mencoba memainkannya selama 45 menit ketika berjumpa RANS Nusantara FC."

"Akhirnya saya tidak memainkan dia hari ini karena kondisinya tidak fit," ucap Jan Olde Riekerink.

Baca juga: Soal Nasib Timnas Israel di Ajang Piala Dunia U-20 2023, Zainudin Amali Serahkan ke Mahfud MD

Jan Olde Riekerink juga berpesan kepada tim pelatih timnas Indonesia untuk memperhatikan kondisi Egy Maulana Vikri.

Menurutnya, Egy Maulana Vikri harus benar-benar sembuh dari cedera sehingga menjadi keuntungan bagi timnas Indonesia dan Dewa United.

"Yang paling penting itu adalah kesehatan dari pemain jadi harus ada keseimbangan antara klub dan timnas Indonesia," kata mantan pelatih Galatasaray tersebut.