Berita Bali
Kompetisi SpoGomi Pelopori Budaya Bersih Sampah, Olahraga Sambil Pungut Sampah, Warga Bali Antusias
Kompetisi SpoGomi pelopori budaya bersih sampah di Jepang, olahraga sambil pungut sampah, warga Bali pun antusias.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Jakarta dan Bali menjadi venue Kompetisi SpoGomi, yakni olahraga sembari memungut sampah. Kompetisi ini sudah dilaksanakan di Jepang sejak tahun 2008 lalu, total digelar sebanyak 3.000 kali.
Tak heran bila kondisi di Negara Jepang begitu bersih dari sampah-sampah jalanan dan anak-anak muda serta keluarga yang dibiasakan membuang sampah dengan tertib.
SpoGomi berasal dari kata Sport (olahraga) dan Gomi (sampah) mulai dikembangkan di Indonesia.
Pertamakali SpoGomi diadakan di Jakarta pada Bulan Juli 2022 lalu dengan venue perkotaan.
Kali ini, SpoGomi digelar di Pantai Petitenget, Seminyak, Kabupaten Badung, pada Minggu 12 Maret 2023.
Kompetisi ini diikuti sebanyak 31 tim dari perusahaan dan komunitas Jepang dan kelompok lainnya dengan total sebanyak 139 peserta.
President Director Chief Representative in Indonesia PT Marubeni Indonesia Shinji Kasai mengatakan, kompetisi inni tidak hanya berhenti di Jakarta dan Bali namun diharapkan berkembang di kota-kota lainnya dan menjadi budaya baru di Indonesia.
SpoGomi merupakan kompetisi yang menggabungkan olahraga dengan memungut dan mengumpulkan sampah sebanyak banyaknya untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan cara yang seru.
SpoGomi mendapat dukungan pennuh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, warga Kabupaten Badung, komunitas orang Jepang di Bali, Kedubes dan Konsulat Jenderal Jepang di Bali.
Baca juga: Soal Sampah Menumpuk dan Rencana Penutupan TPA Suwung, Ini Penjelasan Wali Kota Denpasar
“Jika lingkungan sekitar bersih, maka kita juga akan merasa sehat, segar, dan bugar, semoga para peserta juga mendapatkan perasaan yang sama melalui kompetisi ini," ujar Shinji Kasai, didampingi Vice President Director PT Marubeni Indonesia, Tori Takamura dan Plastics Director PT Marubeni Indonesia, Hideki Otaki saat dijumpai Tribun Bali di sela acara.
Dia menjelaskan, kegiatan ini sekaligus menyambut perayaan 30 tahun keberadaan PT Marubeni Indonesia, yang selama ini aktif dalam berbagai bidang usaha seperti sumber daya alam, infrastruktur, dan kesehatan, juga berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan menyukseskan masalah sosial di Indonesia.
"Saat ini kami sedang mengembangkan bisnis daur ulang sampah dan berusaha untuk menyelesaikan masalah sampah di Indonesia, melalui kompetisi ini semoga kita semua bisa memelihara lingkungan dan keindahan alam Indonesia," tuturnya.
Sementara itu, First Secretary Embassy of Japan in Indonesia Takuya Nomoto, Phd, Eng, menjelaskan, di Indonesia, seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi, jumlah sampah yang dihasilkan juga bertambah dan pembuangan sampah dengan benar menjadi masalah penting yang perlu diperhatikan.
Khususnya, jumlah sampah plastik yang hanyut ke laut adalah nomor 2 terbesar di dunia, setelah China.
Menurutnya, sampah yang hanyut ke laut biasanya datang dari sungai-sungai di daerah perkotaan dan untuk mengantisipasi hal ini setiap orang perlu memilah dan membuang sampah dengan benar.
"Acara ini adalah kompetisi olahraga, di mana kita memungut sampah dan memisahkannya dalam waktu tertentu dan berkompetisi untuk mendapatkan nilai sesuai dengan berat dan jenis sampah," kata Takuya Nomoto.
Kepala Sub Direktorat Sampah Spesifik Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) KLHK Mahanani KrIstiningsih yang hadir mewakili Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hdiup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar, mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang mengusung tema "Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat".
“Pada prinsipnya kita harus tuntas kelola sampah untuk kesejahteraan masyarakat, peringatan HPSN juga menjadi tonggak Indonesia zero waste, zero emission, untuk itu ajang seperti SpoGomi yang biasa dilakukan di Jepang ini penting dilakukan anak muda Indonesia, harus mulai peduli sampah merubah perilaku, membantu mengkampanyekan pilah sampah dari sumbernya, sehingga konsentrasi di TPA akan berkurang,” kata dia.
“Sekarang juga mulai dikembangkan teknologi RDF, pengolahan sampah melalui proses homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil melalui pencacahan sampah atau dibentuk menjadi pelet. Hasilnya dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan dalam proses pembakaran recovering batu bara untuk pembangkit tenaga listrik, ini sangat mengurangi TPA,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Konsulat Jenderal Jepang di Bali, Katsumata menambahkan, tahun ini bertepatan dengan peringatan 65 tahun berdirinya hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia, peringatan 50 tahun persahabatan dan kerja sama ASEAN-Jepang, jsekaligus tahun di mana Indonesia menjadi Ketua ASEAN.
"Sungguh luar biasa dapat menyelenggarakan Spogomi di Bali pada tahun yang penuh kenangan ini," katanya.
Melalui program 3R (Reduce, Reuse, Recycle), diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, dan melakukan pengolahan sampah yang efektif dengan pembangkit listrik tenaga sampah. Saat ini, penanganan sampah adalah permasalahan besar di Indonesia.
“Saya harap event SpoGomi kali ini dapat menjadi sarana bagi komunitas Indonesia dan Jepang untuk bekerjasama dan memungut sampat dengan bergembira dan melalui Spogomi ini bisa mempromosikan pariwisata Bali, dan berkontribusi menyelesaikan permasalahan sampah di Indonesia dan ASEAN,” paparnya.
Setelah dilakukan penilaian, terpilih juara 1, 2, dan 3 yang mendapat dana apresiasi sebesar Rp1,5 juta, Rp1 juta, dan Rp500 ribu kepada Tim Otsuka Blue Planet, Jese 2, dan Darochan (Yakult).
Sedangkan pemenang juara 4, 5, dan 6 mendapatkan hadiah dari ASEAN Japan Friendship and Cooperation masing-masing dari Sinar Bali, LPK Bali 1, dan Trikela. (*)
Caption foto : Antusiasme pelajar mengikuti ajang SpoGomi di Pantai Petitenget, Seminyak, Badung, bali, pada Minggu 11 Maret 2023. Dok. Adrian
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.