Berita Denpasar
Mahasiswa Antusias Ikut Workshop Pembuatan Kertas Daur Ulang yang Digelar Bentara Budaya Bali
Bentara Budaya Bali bekerja sama dengan Bhuana Alit Arts dan Dharmanegara Alaya menggelar workshop pembuatan kertas daur ulang untuk media seni.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bentara Budaya Bali bekerja sama dengan Bhuana Alit Arts dan Dharmanegara Alaya menggelar workshop pembuatan kertas daur ulang untuk media seni.
Kegiatan ini dilakukan pada Sabtu, 18 Maret 2023 di Dharmanegara Alaya Denpasar.
Workshop ini diikuti oleh kurang lebih 40an mahasiswa di Bali.
Baca juga: Hasil Coklit Pemilu 2024, KPU Denpasar Catat 1.478 Pemilih Baru
Mahasiswa ini pun terlihat antusias ikut workshop ini mulai dari membuat bubuk kertas, mewarnai hingga membentuk menjadi kertas.
Selain itu, juga diisi dekorasi dengan beberapa aneka jenis bunga.
Narasumber Workshop yang juga Owner Bhuana Alit Arts, Ni Kadek Novi Sumariani mengatakan pembuatan kertas daur ulang ini dimulai dari sebuah eksperimen.
Baca juga: Tawur Agung Kesanga Kota Denpasar Tahun 2023 Digelar di Catur Muka, Berikut Rekayasa Lalulintas
Kemudian tahun 2020 pihaknya mulai berproses membuat kertas daur ulang.
Yang bisa didaur ulang tak hanya kertas melainkan juga spons, kardus bekas, totebag robek dan sejenisnya.
"Intinya memanfaatkan kertas bekas, atau barang lainnya untuk dijadikan kertas dan bernilai ekonomis," katanya.
Beberapa produk tersebut pun sudah dipasarkan di beberapa tempat seperti di Ubud, Denpasar, hingga Seminyak.
Baca juga: PSI Target Lima Kursi DPRD Denpasar, Dua Incumbent Ditarungkan Lagi di Pemilu 2024
Kertas daur ulang ini dibuat produk seperti note book, bahan lukis, amplop, greeting card.
"Ke depan akan kami kembangkan secara perlahan lagi," katanya.
Sementara itu, Koordinator Bentara Budaya Bali AA Gede Rai Sahadewa mengatakan, kegiatan ini merupakan program kelas kreatif dari Bentara Budaya Bali.
Baca juga: WNA Suriah Miliki KTP WNI Diserahkan Ke Kejaksaan Negeri Denpasar Hari Ini
Workshop ini merupakan yang keempat dimana sebelumnya juga telah digelar workshop memanfaatkan daun kering untuk membuat karya seni.
"Workshop ini mengajak peserta untuk berkesadaran untuk lingkungan dan ada tiga hal yang ingin disampaikan yakni reduce, recycle, dan reuse," katanya.
Workshop ini memanfaatkan bahan limbah untuk menjadi karya bernilai seni dan ekonomi.
Ke depannya pihaknya akan terus menggelar kegiatan ini dan akan dikembangkan pada pemanfaatan bahan lain. (*)
Berita lainnya di Berita Denpasar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.