Nyepi 2023

Kekhusyukan Mendalam, Dandim 1617/Jembrana Bagikan Pengalaman Salat Tarawih di Tengah Nyepi

Kodim 1617/Jembrana, Letkol Inf Teguh Dwi Raharja Ssos saat menjalani ibadah Salat Tarawih saat Hari Raya Nyepi

Istimewa
Momen Dandim 1617/Jembrana, Letkol Inf Teguh Dwi Raharja bersama istri yang menjalankan ibadah Salat Tarawih pertama di tengah suasana Nyepi - Kekhusyukan Mendalam, Dandim 1617/Jembrana Bagikan Pengalaman Salat Tarawih di Tengah Nyepi 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Toleransi tinggi antar umat beragama tercermin saat Hari Raya Nyepi bertepatan dengan Salat Tarawih pertama menjelang puasa, di Kota Negara, Jembrana, Bali, pada Kamis 22 Maret 2023 malam.

Pengalaman langka ini pun dibagikan oleh Komandan Kodim 1617/Jembrana, Letkol Inf Teguh Dwi Raharja Ssos saat menjalani ibadah Salat Tarawih bersama sang istri, Ny Rani Teguh Dwi Raharja.

"Nyepi berbarengan dengan malam Tarawih di sini masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, aparat sudah melaksanakan kesepakatan diizinkan untuk melaksanakan Salat Tarawih pertama tapi dengan catatan tidak menggunakan pengeras suara dan lampu secukupnya," tutur Letkol Teguh kepada Tribun Bali

Letkol Teguh dan keluarga pun berjalan kaki sekira 0,5 kilometer atau 500 meter dari kediaman menuju Masjid Raya Jembrana berjalan kaki di tengah kegelapan dan keheningan Nyepi hanya berbekal senter rendah cahaya.

Baca juga: Sehari Jelang Nyepi, Keluar Bali Melalui Bandara Ngurah Rai Tidak Meningkat Signifikan

"Jaraknya 500 meter dari rumah ke masjid, kami di sini saling menghormati setiap bertemu dengan pecalang di setiap perempatan jalan sama anggota polisi, Banser, masyarakat saling membantu, toleransi yang bagus," ucapnya.

Letkol Teguh merasakan suasana yang berbeda dan kekhusyukan lebih menjalankan Salat Tarawih di tengah suasananya Nyepi, momen yang sangat langka dirasakan.

"Rasanya sangat berbeda, penerangan terbatas, jalanan sepi, gelap gulita, kusyuk banget tanpa kebisingan, yang seru pada saat berangkat, penerangan hanya senter rendah cahaya bebarengan dengan tidak ada bulan atau Tilem," kata Dandim.

Letkol Teguh sebagai pimpinan aparat TNI di wilayah Jembarana dan berdampingan dengan rakyat selalu menekankan untuk menjaga toleransi antar umat beragama dan tidak mengutamakan emosional.

"Kemarin waktu apel sudah kami sampaikan, jangan mengutamakan emosional, ya saya monitor juga ada kasus-kasus di luar wilayah, sudah ditangani oleh Polres dan Kodim setempat, ke depan perlu ada pendekatan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat," pungkasnya. (*)

Kumpulan Artikel Jembrana

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved