Berita Bali
Muncul Dugaan WNA Sengaja Buat Ulah Agar Bisa Dideportasi Gratis, Ini Tanggapan BTB
Muncul dugaan WNA sengaja buat ulah agar bisa dideportasi secara gratis, ini tanggapan Bali Tourism Board.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bali Tourism Board (BTB) sudah prediksi saat Nyepi banyak warga negara asing (WNA) yang berulah di Bali.
Kondisi tersebut dirasakannya usai melihat banyak WNA yang melakukan hal-hal yang tidak etis sebelum Nyepi di Bali.
“Memang Nyepi kali ini, bukan hanya Nyepi saja, menjelang Nyepi banyak hal banget wisatawan asing atau bule-bule ini yang viral di sosial media dan sebagainya. Saya sendiri secara pribadi sudah prediksi ‘waduh ini Nyepi pasti bakalan banyak hal-hal pelanggaran yang dilakukan orang-orang asing’, baik sengaja maupun tidak disengaja,” kata, Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana pada, Jumat 24 Maret 2023.
Lebih lanjutnya, Gus Agung mengatakan selama ini Bali dilihat sangat membutuhkan Wisatawan Mancanegara.
Sehingga tidak akan berani keras dengan orang asing. Namun menurutnya sudah saatnya kedepannya, Bali harus buat sesuatu misalnya ‘do and doesn’t’ apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan di Bali.
BTB pun sudah menbuatkan do and doesn’t untuk pemerintah, utamanya untuk Gubernur Bali.
Namun karena ada kasus kemarin, jadi masih ada yang kurang sinkron, apakah boleh orang asing menyewa motor itu belum deal, sehingga kesepakatan do and doesn’t ditunda dulu.
“Sebenarnya harus segera disosialisasikan. Kalau mau datang ke Bali, ya satu taati harus seperti ini, dan sanksi-sanksinya harus kita sebutkan secara bahasa simpel. Sudah siap sebenarnya. Nanti ini yang akan kita sebarkan ke restoran, ke jalan-jalan, airport, dan lain-lain. Wisatawan itu belum clear, kita tahunya itu dia sengaja atau tidak sengaja, gimana kita bisa bilang dia sengaja, kalau kita sendiri belum mensosialisasikan. Ini harus segera di-approve,” imbuhnya.
Baca juga: Banyak WNA Dideportasi, PHRI Badung Dukung Demiki Pariwisata Kedepan
Wisman yang datang ke Bali ada yang tidak melewati agent, serta menjamurnya wisman yang menginap di villa-villa.
Sementara jika wisman tersebut menginap di Hotel sudah pasti dijaga oleh security Hotel.
Jika dibandingkan dengan menginap di Villa, tentu tidak ada yang menjaga.
Ia juga membandingkan dulu tidak ada wisman yang berulah di Bali karena tidak gampang untuk menyewa kendaraan.
Private villa juga belum ada.
Sehingga wisman biasanya menginap di Hotel yang terdapat satpam dan tidak akan bisa keluar Hotel saat Nyepi.
“Jadi kedepannya ada aturan-aturan khususlah bagi wisatawan yang menginap di luar hotel, yang tidak memiliki petugas keamanan, jadi do and doesn’t itu tidak bisa hanya dipasang di lingkungan hotel saja sekarang. Harus umum, entah itu supermarket, dll itu harus kita tempelin semua,” paparnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.