Berita Buleleng

Sebanyak 138 Warga Binaan Lapas Kelas IIB Singaraja Buleleng Bali Dapat Remisi Nyepi 2023

Sebanyak 138 warga binaan Lapas Kelas IIB Singaraja di Buleleng, Bali dapat remisi Nyepi 2023.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Kartika Viktriani
Ist
Sejumlah warga binaan beragama Hindu di Lapas Kelas IIB Singaraja diberikan asimilasi Hari Raya Nyepi, Jumat 24 Maret 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Hari raya Nyepi 1945 Caka menjadi berkah bagi 138 warga binaan Lapas Kelas IIB Singaraja, Buleleng, Bali.

Pasalnya ratusan napi beragama Hindu itu mendapatkan remisi atau pemotongan masa tahanan dari Kementerian Hukum dan HAM RI.

Remisi diserahkan pada Jumat 24 Maret 2023.

Kalapas Singaraja, I Wayan Putu Sutresna mengatakan ada sebanyak 42 warga binaan yang mendapatkan pemotongan masa tahanan 15 hari, 91 orang dapat pemotongan satu bulan, empat orang mendapatkan satu bulan 15 hari, dan satu orang mendapatkan potongan dua bulan.

Sejatinya jumlah warga binaan yang beragama Hindu di Lapas Singaraja sebanyak 215 orang. Namun yang memenuhi syarat untuk mendapatkan remisi hanya 138 orang.

Sisanya kata Sutresna tidak mendapatkan remisi lantaran sedang menjalani subsider, masih berstatus sebagai tahanan dan belum menjalani masa tahanan selama enam bulan.

“Dari ratusan yang terima remisi hari ini tidak ada yang langsung bebas," ucapnya.

Bagi warga binaan yang menerima remisi, Sutresna berharap agar  terus berkelakuan baik, dan rutin mengikuti kegiatan pembinaan yang ada di Lapas.

Baca juga: Remisi Khusus Hari Raya Nyepi, 114 WBP Lapas Kerobokan Peroleh Potongan Masa Pidana, 1 Orang Bebas

Sehingga remisi yang diterima pada tahun yang akan datang bisa lebih banyak. 

“Karena pembinaan juga merupakan salah satu syarat untuk mendapat kan remisi," katanya.

Disisi lain, kondisi Lapas Singaraja saat ini overload. Kapasitas normal lapas tersebut sejatinya hanya 100 orang.

Namun per Jumat 23 Maret 2023 Lapas dihuni oleh 238 warga binaan.

Pihaknya pun berharap Pemkab dapat memberikan aset lahan untuk pembangunan gedung lapas baru.

Atas kondisi overload ini, pihak Lapas pun terpaksa harus selektif dalam menerima titipan tahanan, serta memberikan program asimilasi di rumah terhadap warga binaan yang sudah memenuhi syarat.

"Sebelumnya direncanakan dibangun di wilayah Buleleng barat. Namun ditunda karena terkendala kontur tanah. Sehingga kami harus berkoordinasi dengan Pj Bupati agar bisa dibantu menyediakan lahan yang lain," jelasnya. (rtu)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved