Berita Buleleng

Kabel Listrik hingga Telekomunikasi di Titik Nol Singaraja Segera Dipindah ke Bawah Tanah

Kabel semrawut yang berada di kawasan titik nol kota Singaraja akan segera dipindah ke bawah tanah.

Istimewa
Titik nol - Desain titik nol dalam penataan kawasan heritage di kota Singaraja. 

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Kabel semrawut yang berada di kawasan titik nol kota Singaraja akan segera dipindah ke bawah tanah.

Pemindahan jaringan unitilas ini masuk dalam kegiatan penataan kawasan heritage yang rencananya dimulai tahun 2026. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng, I Putu Adiptha Ekaputra mengungkapkan, penataan jaringan utilitas ini dilakukan untuk memperindah wajah kota, sekaligus meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Baca juga: Imbauan Pasang Penjor PLN Disorot Akademisi, Jondra: Tidak Semua Kabel PLN Tenget 

Adapun jaringan utilitas yang dipindah ke bawah tanah meliputi jaringan kabel listrik, telekomunikasi, hingga pipa PDAM. 

"Sistem kabel bawah tanah ini akan dibangun sejajar dengan jaringan drainase, namun menggunakan jalur dan konstruksi berbeda."

"Untuk air ada saluran khusus, begitupun untuk kabel memiliki jalur beton tersendiri. Jadi antar fungsi tidak saling mengganggu," jelasnya, Minggu (23/11/2025). 

Penataan utilitas ini dilakukan melalui koordinasi dengan berbagai pihak. Untuk tahap pertama penataan utilitas bawah tanah akan dimulai dari kawasan timur, yakni di depan Kantor DPRD Buleleng. 

Baca juga: BARU 7 Ruas Jalan Kabel Semrawut Diturunkan, Bupati Badung Adi Arnawa Sebut Dilakukan Bertahap

Pekerjaan kemudian dilanjutkan ke arah barat sampai Jalan pahlawan, depan Taman Makam Curastana, serta ke sisi utara depan Jalan Krisna area Rumah Sunda Kecil salah satu bangunan heritage bersejarah di Singaraja.

"Kita ingin kawasan ini jadi percontohan, karena Singaraja punya nilai sejarah tinggi yang harus dijaga," ungkap Adiptha

Tak hanya itu, gardu listrik yang selama ini berada di ruang terbuka juga akan dipindahkan ke lokasi tertutup di belakang gedung galeri Kantor Bupati Buleleng.

Dengan demikian tidak ada lagi gardu di pinggir jalan.

Baca juga: Tiang dan Kabel Jadi Penyebab Banjir di Denpasar Bali, Warga Badung Diimbau Tanggap Darurat Bencana

"Semuanya kita siapkan tempat khusus agar lebih indah dipandang dan lebih aman," tegasnya.

Selain penataan jaringan utilitas, Adiptha mengatakan akan dilakukan penambahan ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan heritage.

Pemerintah menargetkan proporsi RTH mencapai minimal 30 persen dari total area sebagai upaya menjaga kualitas udara dan pengendalian polusi.

Dinas PUTR menargetkan penyusunan Detail Engineering Design (DED) dan proses tender proyek dapat rampung pada akhir tahun ini.

Baca juga: DPRD Kota Denpasar Soroti Tiang dan Kabel Provider di Drainase, Jadi Penyebab Banjir

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved