Berita Denpasar

Dewan Sidak Pembangunan SMPN 15 Denpasar, Ditemukan Banyak yang Tak Beres

Dewan Sidak Pembangunan SMPN 15 Denpasar, Ditemukan Banyak yang Tak Beres, Retak hingga Jendela Tak Bisa Dikunci, Sarpras Juga Belum Siap

Penulis: Putu Supartika | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Sidak Komisi I, III dan IV DPRD Kota Denpasar ke SMPN 15 Denpasar 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Komisi I, III, dan IV DPRD Kota Denpasar menggelar sidak pembangunan SMPN 15 Denpasar pada Senin, 27 Maret 2023 siang.

Dalam sidak tersebut, ditemukan beberapa ketidakberesan dalam bangunan yang baru rampung Januari 2023 tersebut.

Meskipun bangunan tersebut baru selesai, namun ada beberapa tembok yang retak, jendela yang tidak bisa dikunci dan beberapa yang tak sesuai.

Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar Eko Supriadi menyayangkan bangunan baru sudah retak-retak.

“Tolong dicatat apa saja yang kurang. Perbaiki semua, baru beberapa bulan sudah retak-retak, kasihan nanti Kepala Sekolah yang menerima ini,” kata Eko Supriadi.

Ketua Komisi I, Ketut Suteja Kumara dan anggota Komisi III, AA Susruta Ngurah Putra juga menyoroti terkait sarana dan prasarana pendukung pembelajaran.

Karena sampai saat ini sarana dan prasarana atau sarpras masih belum ada di sekolah.

“Seharusnya dalam sebuah proyek perencanaannya dilakukan secara komprehensif. Kalau ini sifatnya parsial sehingga saat gedung sudah rampung, sarana pendukung tidak ada,” kata Suteja Kumara.

“Kalau perencanaan bagus, gedungs selesai, sarana prasarana harusnya sudah ada,” imbuh Susruta.

Baca juga: Berburu Kuliner Ramadhan di Masjid Baiturrahmah, Senja Kehabisan Menu di Hari Minggu

Sementara itu, Anggota Komisi III, Agus Wirajaya sebelum dioperasionalkan, pihaknya meminta agar pihak kontraktor memperbaiki apa yang masih belum maksimal.

“Pintu kamar mandi cacat, masak arahnya ke luar, bahaya itu bagi siswa. Jendela juga menciut dan tidak bisa dikunci, ini berkaitan dengan keamanan sekolah,” katanya.

Meskipun belum dicek secara keseluruhan, pihaknya menemukan banyak nat kamar mandi yang tidak rapi dan bolong-bolong.

Selain itu, air kamar mandi juga mati dan tak ada keran.

“Jangan sampai yang seharusnya memberikan kenyamana bagi siswa, tapi malah mencelakai karena ada hal yang tidak diperhatikan dengan baik,” kata Agus.

Sementara itu, Konsultan Pengawas Proyek, Sujana mengatakan saat penyerahan semuanya sudah beres termasuk air sudah mengalir dengan baik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved